/Waskita Karya (WSKT) Garap Proyek Bandara PNLIA Timor Leste, Nilai Kontrak Capai Rp1,1 Triliun
Dok. YT TATOLI Timor Leste
Dok. YT TATOLI Timor Leste

Waskita Karya (WSKT) Garap Proyek Bandara PNLIA Timor Leste, Nilai Kontrak Capai Rp1,1 Triliun

Emiten plat merah sektor konstruksi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan segera merealisasikan kontrak proyek pengembangan Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato atau Presidente Nicolau Lobato Internasional Airport (PNLIA) di Dili, Timor Leste yang diraihnya pada tahun 2023 lalu.

Proyek ini secara resmi telah dimulai pelaksanaan konstruksinya dengan peletakkan batu pertama (groundbreaking) yang dilakukan oleh Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao dan Direktur Operasi I Ari Asmoko pada Selasa, 20 Mei 2025.

Direktur Operasi I Waskita Karya, Ari Asmoko menyampaikan bahwa seremoni ini merupakan salah satu momentum bersejarah bagi WSKT.

Pasalnya, pencapaian ini bukan hanya menjadi bukti kepercayaan Pemerintah Timor Leste kepada Waskita Karya.

Melainkan juga menjadi langkah penting Waskita Karya dalam ekspansi proyek-proyek luar negeri, khususnya di sektor infrastruktur transportasi udara.

Oleh karena itu, WSKT sebagai emiten BUMN konstruksi asal Indonesia berkomitmen penuh untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu dengan kualitas terbaik.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari beberapa sumber, Proyek pengembangan bandara ini memiliki nilai kontrak sebesar 72,6 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,1 triliun dengan target selesai pada tahun 2028.

Dalam proyek prestisius ini, WSKT ditugaskan untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan penting yang mencakup perpanjangan landasan pacu menjadi 2.100 meter, menambah area keselamatan landasan pacu atau Runway End Safety Area (RESA) dengan panjang 90 meter di setiap sisi guna meningkatkan keselamatan penerbangan.

Kemudian membangun jalur taxiway agar pesawat bisa bergerak secara lebih efisien di sekitar bandara serta membangun Menara Pengawas Lalu Lintas Udara atau Air Traffic Control Tower (ACT) untuk membantu pengaturan lalu lintas penerbangan di udara.

Selain itu, WSKT juga ditugaskan untuk membangun apron atau area parkir pesawat dan memasang sistem pencahayaan Airfield Ground Lighting (AGL) untuk mendukung operasional penerbangan pada malam hari.

Untuk memastikan proyek ini berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang direncanakan, WSKT disebut akan memperhatikan setiap pengerjaan fasilitas di PNLIA secara terperinci hingga proyek ini rampung dan beroperasi pada tahun 2028.

Rampungnya proyek ini akan menambah daftar panjang portofolio Waskita Karya di luar negeri khususnya di sektor infrastruktur transportasi udara.

Seperti diketahui, BUMN Konstruksi Waskita Karya yang telah berkiprah selama lebih dari 64 tahun ini memiliki pengalaman dan portofolio kuat dalam pembangunan bandara internasional di Indonesia.

Proyek bandara internasional yang pernah diselesaikannya yaitu Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Kualanamu Medan, Juanda Surabaya, Ngurah Rai Bali, dan Hasanudin Makassar.

Dengan berbekal pengalaman tersebut, Waskita kini semakin dipercaya untuk terlibat dalam proyek-proyek strategis di sektor infrastruktur transportasi udara.

Salah satu pencapaian penting yang diraihnya yaitu berhasil membangun Bandara Ahmad Yani Semarang (SRG) hanya dalam waktu 12 bulan. Berkat proyek tersebut, Perseroan akhirnya mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Sebagai informasi tambahan, PT Waskita Karya (Persero) Tbk merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi.

Waskita Karya tercatat sebagai emiten konstruksi berkode saham WSKT setelah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada 19 Desember 2012.

Kegiatan usaha yang dijalankannya mencakup pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, pabrik, jembatan, bendungan, perumahan dan fasilitas industri lainnya.

Didirikan sejak 1 Januari 1961 silam, WSKT saat ini telah menjadi salah satu BUMN terkemuka di Indonesia yang telah memainkan perannya dalam pembangunan berbagai infrastruktur negara.

Berdiri selama lebih dari 64 tahun, WSKT telah mengembangkan usahanya dan kini memiliki 4 anak usaha yang terdiri dari PT Waskita Beton Precast Tbk, PT Waskita Karya Infrastruktur, PT Waskita Karya realty dan PT Waskita Toll Road.