PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencatat perolehan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp 5,6 triliun di sepanjang periode bulan Januari – Oktober 2025.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita mengungkapkan raihan NKB tersebut didominasi oleh proyek Sumber Daya Air (SDA) sejalan dengan program pemerintah yang fokus meningkatkan swasembada pangan serta ketahanan energi dan air nasional.
Sejumlah proyek strategis tersebut termasuk Paket Pekerjaan Konstruksi Karian Dam–Serpong Conveyance System (KSCS) Project Package 1 senilai Rp 484,3 miliar yang baru – baru ini dipercayakan kepada Waskita.
Kemudian sebelumnya, terdapat juga paket pekerjaan konstruksi Daerah Irigasi (DI) Komering Sub DI Lempuing Fase 3 Paket I di Sumatera Selatan dengan nilai Rp318,54 miliar sebagaimana informasi yang dikutip dari beberapa sumber.
Sebagai BUMN Konstruksi yang berpengalaman lebih dari 64 tahun, memajukan bangsa melalui pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama.
Di tengah upaya peningkatan kinerja keuangan, Perseroan terus dipercaya mengerjakan proyek baru.
Hingga September 2025, Waskita Karya tengah mengelola 65 proyek berjalan. Mulai dari pembangunan jaringan konektivitas seperti Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi, Jalan Tol IKN Seksi 3B, dan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B, hingga infrastruktur air yang mencakup Bendungan Mbay serta Jragung.
Kemudian dalam 10 tahun terakhir, Waskita Karya telah merampungkan ratusan proyek strategis yang kini dimanfaatkan masyarakat. Beberapa di antaranya yakni Jalan Tol Cimanggis–Cibitung di Jawa Barat, Tol Semarang–Batang di Jawa Tengah, Jalan Lintas Selatan (JLS) Lot 6B di Jawa Timur, serta Jembatan Ogan di Sumatera Selatan.
Waskita Karya meyakini, semakin banyak akses konektivitas dibangun, maka semakin cepat pemerataan kesejahteraan masyarakat terwujud. Hal ini dikarenakan proyek jalan, jalur transportasi, dan jembatan tidak hanya memudahkan mobilitas manusia, arus logistik barang dan jasa, tetapi juga mendorong peluang ekonomi baru,
Selain sektor konektivitas, Waskita juga memperkuat kiprahnya di bidang infrastruktur air.
Terkait infrastruktur air, terdapat 28 bendungan dan 22 irigasi yang telah dikerjakan Waskita selama periode 2015–2025. Beberapa proyek sudah digunakan masyarakat seperti Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur, Tapin di Kalimantan Selatan, Way Sekampung di Lampung, lalu Irigasi Rentang di Jawa Barat.
Ermy berharap keberadaan proyek-proyek tersebut memberikan multiplier effect bagi masyarakat.
Selain meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan menyejahterakan petani, proyek SDA ini berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik, meningkatkan persediaan air, destinasi wisata, serta mendorong munculnya pelaku UMKM.
Untuk itu, Saat ini terdapat sembilan proyek bendungan yang tengah digarap Waskita Karya, mencakup Bendungan Mbay, Jragung, Tiga Dihaji, dan Rukoh.
Adapun untuk total proyek irigasi yang sedang dikerjakan mencapai 13 proyek, antara lain Irigasi Belitang Lempuing di Sumatera Selatan, Daerah Irigasi (DI) Cibaliung di Jawa Barat, serta Irigasi Wanam di Papua Selatan.
Selain infrastruktur konektivitas dan sumber daya air, Waskita Karya juga mendukung peningkatan pelayanan kesehatan nasional. Dimana dalam lima tahun terakhir, perusahaan telah menyelesaikan 20 proyek fasilitas rumah sakit di berbagai daerah.
Beberapa proyek tersebut meliputi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tigaraksa di Tangerang, Ruang Rawat Isolasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati dan Ruang Perawatan Covid Kiara Rumah Sakit (RS) Cipto Mangunkusumo di Jakarta, RSUD Akhmad Berahim Tana Tidung di Kalimantan Utara, serta peningkatan kelas RSUD Kubu Raya di Kalimantan Barat.
Menurut Ermy, setiap rakyat Indonesia berhak mendapatkan fasilitas dan layanan kesehatan yang lengkap dan nyaman. Oleh karena itu, Waskita dalam hal ini tidak hanya fokus membangun gedung RS di perkotaan, tetapi juga di daerah pelosok.
Tak hanya sektor kesehatan, WSKT juga fokus mengerjakan gedung sekolah sebagai dedikasi Waskita dalam menciptakan pendidikan berkualitas. Puluhan sarana pendidikan sudah dirampungkan meliputi Gelanggang Inovasi dan Kreasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), termasuk Politeknik Negeri Malang.
Dengan pencapaian tersebut, Waskita Karya berkomitmen untuk terus mendukung visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045.










































