Emiten BUMN Konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dikabarkan baru saja melakukan perombakan di jajaran direksi perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu, 15 Mei 2024.
Dalam rapat tersebut, para pemegang saham WIKA sepakat untuk melakukan perampingan anggota direksi dari yang sebelumnya berjumlah tujuh orang menjadi enam orang.
Dengan adanya perampingan ini, posisi jabatan Direktur Manajemen Risiko dan Legal kini tidak lagi dirangkap oleh Direktur Keuangan (Dirkeu).
Pasalnya, Para pemegang saham WIKA memutuskan untuk memisahkan jabatan Direktur Risiko dan Direktur Keuangan menjadi bagian tersendiri.
Jadi dengan adanya keputusan tersebut, posisi Direktur Keuangan saat ini masih tetap dijabat oleh Adityo Kusumo, sedangkan untuk posisi Direktur Manajemen Risiko dan Legal kini diisi oleh satu nama baru yakni Sumadi.
Selain memisahkan jabatan Dirut Risiko dan Dirut Keuangan, RUPST WIKA juga menyetujui pemberhentian secara hormat Direktur Operasi III WIKA Rudi Hartono dan Direktur Quality, Health, Safety and Environment (QHSE) Ayu Widya Kiswari.
Alhasil, pemberhentian tersebut menyebabkan adanya perubahan pada jabatan direktur operasional dari yang sebelumnya berjumlah tiga orang kini berkurang menjadi hanya dua orang.
Berikut susunan Dewan Direksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang terbaru :
– Direktur Utama: Agung Budi Waskito
– Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia dan Transformasi: Hadjar Seti Adji
– Direktur Keuangan: Adityo Kusumo
– Direktur Operasi I: Hananto Aji
– Direktur Operasi II: Harum Akhmad Zuhdi
– Direktur Manajemen Risiko dan Legal: Sumadi
Dalam RUPST tersebut, Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya menjelaskan bahwa para pemegang saham telah menerima seluruh usulan keputusan Perseroan atas Laporan Tahun Buku 2023.
Meskipun WIKA mencatatkan kerugian di tahun 2023 akibat adanya pencadangan penurunan nilai atas aset dan beban bunga pinjaman, namun hal ini bisa menjadi momentum bagi Wijaya Karya untuk melakukan perbaikan secara komprehensif atas kinerjanya di masa lalu.
Perbaikan tersebut dilakukan melalui penguatan implementasi tata kelola perusahaan yang baik serta berbasis manajemen risiko sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
Oleh karena itu, saat ini Perseroan terus berupaya memastikan kondisi bisnis tetap berjalan secara berkelanjutan dengan Fundamental yang kuat dan sehat agar dapat kembali bertumbuh di masa depan.
Hal ini dilakukan dengan menerapkan langkah – langkah perbaikan melalui 8 stream penyehatan keuangan yang sedang dijalankan Perseroan yaitu :
– Restrukturisasi Keuangan,
– Peningkatan Tata Kelola Perusahaan dan Manajemen Risiko,
– Percepatan Likuidasi Piutang,
– Daur Ulang Aset sesuai dengan model bisnis,
– Refocusing Portofolio Orderbook,
– Efisiensi Biaya Operasional,
– Penurunan Supply Chain Perimbangan Pembiayaan
– Penguatan Struktur Permodalan.
Sebagai informasi, PT Wijaya Karya (WIKA) adalah salah satu perusahaan konstruksi terbesar dan terpercaya di Indonesia yang didirikan pada tahun 1960 silam.
WIKA telah menjadi pemimpin dalam industri konstruksi nasional dengan jangkauan proyek yang meliputi proyek infrastruktur, gedung, industri, dan energi.
Bahkan tak hanya itu, WIKA juga telah berhasil menyelesaikan berbagai proyek besar yang membuktikan kualitasnya.
Melansir dari laman resmi WIKA, WIKA telah membangun beberapa jembatan terpanjang di Indonesia seperti Jembatan Suramadu dan Jembatan Batam-Bintan dan beberapa proyek tol besar seperti Tol Trans Jawa, Tol Serpong-Balaraja, dan Tol Kanci-Pejagan.
Sementara untuk proyek gedung, WIKA tercatat telah berhasil membangun sejumlah gedung pencakar langit seperti Menara Jamsostek dan Wisma Atlet Kemayoran yang merupakan gedung paling tinggi di Indonesia saat ini.
Adapun proyek di sektor energi yang dimana WIKA tercatat telah menggarap proyek pembangkit listrik seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air Saguling dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Tambak Lorok.
Sebagai perusahaan yang memegang teguh komitmen dalam pembangunan berkelanjutan, WIKA akan terus berinovasi dalam menghadirkan solusi yang ramah lingkungan di setiap proyeknya serta terus berusaha untuk memperkuat kemitraannya dengan masyarakat dan pemerintah dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.
Bermodalkan keunggulan dalam inovasi, kualitas, dan juga pelayanan, WIKA telah berhasil meraih sejumlah penghargaan bergengsi baik dalam negeri maupun luar negeri.
Salah satu penghargaan bergengsi yang berhasil diraihnya adalah penghargaan dari Indonesian Business Award 2019 untuk kategori “The Best Infrastructure Development Company”.
Meskipun begitu, WIKA saat ini masih terus mengembangkan potensinya dalam berbagai bidang konstruksi serta berkomitmen untuk menghadirkan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.
Dengan berbekal berbagai pengalaman dan juga keahliannya, WIKA Optimis siap membangun masa depan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), WIKA resmi mencatatkan sahamnya melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada 29 Oktober 2007.
Dalam IPO-nya pada 27 Oktober 2007, WIKA melepas sebanyak 28,46% saham ke publik melalui Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia.