/WIKA Beton Akuisisi Saham Wijaya Karya Pracetak Gedung

WIKA Beton Akuisisi Saham Wijaya Karya Pracetak Gedung

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) secara resmi mengambil alih saham PT Wijaya Karya Pracetak Gedung (WPG) dengan persentase sebesar 2% atau mencapai 10 juta lembar saham. Sebelumnya, kepemilikan total saham tersebut dikuasai oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE). 

Proses akuisisi dinyatakan sah setelah digelarnya penandatanganan pembelian saham WPG yang dilakukan langsung oleh Direktur Utama WTON Bapak Kuntjara dan Direktur Utama WEGE Bapak Hadian Pramudita di Jakarta. 

Pasca penandatanganan ini, komposisi pemegang saham WPG pun berubah. WTON yang sebelumnya menguasai 49% atau sebanyak 245.000.000 lembar saham, naik menjadi sebesar 51% atau sebanyak 255.000.000 lembar saham. Dengan komposisi saham ini, WPG yang sebelumnya merupakan Perusahaan Asosiasi WTON berubah menjadi Anak Perusahaan WTON.

Aksi korporasi yang dijalankan WPG ini diambil untuk menindaklanjuti keputusan perusahaan induk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk melaksanakan klasifikasi dan fokus bisnis anak perusahaan yang ada di lingkungan WIKA Group serta afiliasinya.  Dengan langkah ini WPG diharapkan mampu lebih optimal menggarap pasar pracetak gedung dan perumahan.

Secara historis, WPG merupakan usaha patungan WTON dan WEGE yang didirikan pada 2016. Sesuai namanya, lini bisnis WPG pada saat ini lebih berfokus pada bidang beton pracetak khusus gedung, seperti produksi kolom balok slab precast, facade, dinding beton pracetak, komponen pracetak lainnya, dan komponen rumah pracetak (RWB & RISHA). 

Produk yang dihasilkan WPG merupakan inovasi dalam dunia konstruksi dengan menghasilkan beton pracetak berkualitas. Sebagain info tambahan, penggunaan beton pracetak memiliki banyak kelebihan dalam proses pembangunan suatu gedung. Selain kualitas struktur yang lebih baik karena adanya kontrol mutu beton di pabrik, secara pengerjaan pun bisa lebih cepat. Dampak positif lainnya, proses pembangunan gedung bisa menjadi lebih ramah lingkungan karena minim limbah dan polusi di lokasi proyek.