PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi dengan kode saham WEGE ini membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp3,3 triliun hingga Oktober 2023.
Sekretaris Perusahaan WEGE Purba Yudha Tama menyebut mayoritas raihan kontrak baru tersebut berasal dari pemerintah yang menyumbang sebesar 84,67% atau sekitar Rp2,79 triliun.
Kemudian disusul dari swasta dengan kontribusi sebesar 10,26% atau sekitar Rp340 miliar miliar dan dari BUMN dengan kontribusi sebesar 5,07% atau sekitar Rp170 miliar.
Berdasarkan jenis pekerjaan, proyek residensial masih mendominasi raihan kontak WEGE dengan persentase mencapai sebesar 59,69%. Kemudian diikuti oleh proyek fasilitas publik sebesar 25,69%, proyek perkantoran sebesar 12,38% dan sisanya proyek bangunan komersial sebesar 2,25%.
Mendominasinya proyek residensial atau hunian pada kontak baru WEGE dikarenakan adanya proyek yang sangat besar di Ibu Kota Negara (IKN). Salah satunya adalah pengembangan kawasan hunian IKN
Sepanjang berdirinya perseoran di tahun 2008, WEGE telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp51 triliun dengan jumlah 369 proyek. Kontrak tersebut diperoleh dari pihak ekternal sebesar 91,87%, Sedangkan proyek dari internal atau WIKA Grup hanya sebesar 8,13%.
Sebagai infromasi, Wijaya Karya Bangunan Gedung menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp6,69 triliun pada tahun ini atau 2023. Jumlah yang ditargetkan tersebut naik sebesar 22 persen dari realisasi Rp5,47 triliun di sepanjang 2022.
Selain nilai kontrak baru, WEGE juga menargetkan penjualan mencapai Rp5,10 triliun pada 2023 dengan laba bersih menembus Rp251,36 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian per 30 Juni 2023, laba tahun berjalan WEGE mencapai Rp17,56 miliar pada semester I/2023. Capaian ini menyusut sebesar 72,78 persen jika dibandingkan dengan capaian di periode yang sama pada tahun lalu secara YoY yakni Rp64,51 miliar.
Selain laba, pendapatan WEGE di sepanjang 6 bulan pertama tahun ini juga meningkat sebesar 37,31 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp1,62 triliun. Adapun beban pokok pendapatan WEGE juga ikut meningkat sebesar 40,72 persen atau dari yang sebelumnya sebesar Rp1,07 triliun menjadi Rp1,51 triliun.
Meningkatnya beban pokok WEGE semester I/2023 tersebut ditopang oleh beban jasa konstruksi yang naik sebesar 43,53 persen secara yoy menjadi Rp,1,38 triliun, industri sebesar Rp94,69 miliar atau naik 15,38 persen secara yoy, dan konsesi yang meningkat sebesar 16,05 persen menjadi Rp29,89 miliar.