PT Agung Podomoro Land Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang properti dengan kode saham APLN ini terlihat masih terus aktif membangun dan mengembangkan berbagai proyek properti di beberapa wilayah Jawa maupun luar Jawa.
Salah satu proyek properti kebanggannya yang diberi nama Kota Podomoro Tenjo di koridor barat Jakarta kabarnya sebagian besar diserap segmen end user yaitu para generasi milenial dan keluarga baru.
Chief Marketing Officer Kota Podomoro Tenjo, Zaldy Wihardja menjelaskan bahwa permintaan hunian di kalangan milenial terhadap rumah tapak di dalam kawasan Transit Oriented Development (TOD) seperti halnya Kota Podomoro Tenjo ini mengalami peningkatan.
Zaldy melaporkan sebanyak 64 persen konsumen Kota Podomoro Tenjo merupakan generasi milenial dan keluarga baru yang di mana 67 persen diantaranya adalah end user.
Agung Podomoro melalui unit bisnisnya Kota Podomoro Tenjo saat ini telah berhasil menjual sebanyak 4.600 unit rumah dan menargetkan sebanyak 200 unit rumah diserahterimakan pada akhir tahun 2023 mendatang.
Dimana dalam pemasarannya selama dua tahun terakhir, setiap unitnya telah terjadi kenaikan harga sebesar 17,5 persen yang menunjukkan adanya peningkatan nilai investasi properti di proyek Kota Podomoro Tenjo.
Zaldy menyebut bahwa pihaknya kembali menumbuhkan minat pembelian properti di proyek tersebut, salah satunya dengan cara menjalin kerja sama bersama Bank Mandiri dalam pemberian fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Adapun penandatanganan perjanjian kerja sama Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan Bank Mandiri telah dilaksanakan pada Senin, 20 Februari 2023.
Kerja sama strategis yang dibentuk ini merupakan bagian dari upaya untuk memberikan kemudahan dan alternatif pilihan pembayaran bagi calon konsumen yang ingin memiliki hunian di kawasan tersebut.
Dengan adanya tambahan fasilitas dan juga kerjasama ini, Zaldy berharap daya beli masyarakat untuk berinvestasi properti di Kota Podomoro Tenjo dapat meningkat.
Apalagi pengembang terus menambah infrastruktur jalan berstandar nasional, membangun transportasi massal melalui Grand TOD, dan water treatment yang dipersiapkan untuk penghuni Kota Podomoro Tenjo.
Zaldy menyebut bahwa fasilitas KPR yang diberikan ini akan menjadi pilihan solutif yang akan memudahkan dan meringankan konsumen dalam memiliki hunian idaman tanpa khawatir masalah keuangan.
Di sisi lain, Senior Vice Presiden Bank Mandiri, Dessy Wahyuni melaporkan kebutuhan hunian dengan skema pembayaran KPR yang masih cukup tinggi.
Dimana berdasarkan survei Bank Indonesia (BI) pada akhir tahun lalu, banyak bank umum yang menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) baru.
Hal ini terlihat dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) realisasi penyaluran KPR/KPA yang mencapai 77,9 persen pada kuartal IV 2022. Realisasi ini meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya dan bahkan menjadi rekor tertinggi sejak tahun 2019 silam.
Melihat cukup tingginya kebutuhan masyarakat akan hunian dengan skema pembayaran KPR, Dessy menilai kerja sama yang dibentuk antara Agung Podomoro dengan Bank Mandiri sangat tepat.