PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG/SMGR), mencatatkan lonjakan signifikan dalam kinerja keuangannya pada paruh pertama tahun 2025.
SMBR berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp79,62 miliar, atau meningkat sepuluh kali lipat dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp7,32 miliar.
Kenaikan laba ini menandai keberhasilan SMBR keluar dari tren pertumbuhan laba satu digit, dan untuk pertama kalinya mencetak pertumbuhan laba bersih dua digit dalam satu semester. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh perbaikan kinerja operasional secara menyeluruh.
Sepanjang Januari hingga Juni 2025, volume penjualan semen SMBR tercatat mencapai 1,13 juta ton, naik 21% dibandingkan periode sebelumnya yang berada di angka 928.646 ton. Peningkatan volume ini turut mengerek pendapatan perusahaan menjadi Rp1,09 triliun, atau tumbuh 31% dari Rp835,18 miliar pada semester I-2024.
Dari sisi profitabilitas, laba usaha juga menunjukkan peningkatan signifikan, naik dari Rp49,84 miliar menjadi Rp133,79 miliar. Sementara itu, EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) tumbuh 60% menjadi Rp236,67 miliar.
Adapun Margin EBITDA tercatat meningkat dari 18% menjadi 22%, mencerminkan keberhasilan SMBR dalam menjalankan efisiensi operasional.
Vice President of Corporate Secretary SMBR, Hari Liandu, menjelaskan bahwa pencapaian positif ini merupakan hasil dari strategi bisnis yang tepat serta sinergi erat dengan induk usaha, SIG. Dimana hal ini memberikan banyak nilai tambah bagi efisiensi dan kinerja perusahaan.
Selain itu, Hari menyebut pertumbuhan kinerja perusahaan juga tidak lepas dari strategi efisiensi berkelanjutan dan peningkatan penetrasi pasar di wilayah Sumatra bagian selatan (Sumbagsel), yang merupakan pangsa pasar utama perusahaan.
Hari mengungkapkan pihaknya melihat pertumbuhan yang kuat terutama di wilayah Sumbagsel.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan semen di wilayah ini tumbuh sebesar 14,2% pada kuartal II/2025. Angka ini jauh melampaui pertumbuhan nasional yang hanya sebesar 2,7%. Sehingga membuka peluang besar bagi SMBR untuk terus memperkuat posisi di pasar regional.
Selain faktor permintaan pasar yang meningkat, Hari menambahkan bahwa peningkatan kinerja perusahaan juga dipengaruhi oleh keberhasilan dalam menjalankan strategi operasional yang terukur dan sinergi dengan SIG selaku induk usaha
Langkah – langkah seperti efisiensi biaya produksi, distribusi, dan pengelolaan energi turut menjadi kunci dalam menciptakan margin yang lebih sehat.
Melihat pencapaian pada semester pertama, manajemen SMBR menyatakan keyakinannya bahwa tren pertumbuhan positif ini akan berlanjut hingga akhir tahun ini.
Perusahaan kini tengah memperkuat strategi jangka panjang melalui diversifikasi produk, transformasi digital dalam proses bisnis, serta penerapan prinsip keberlanjutan guna menciptakan pertumbuhan jangka panjang yang sehat.