PT Saraswanti Indoland Development Tbk menetapkan harga penawaran awal Rp200/saham dalam Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO). Perusahaan yang bergerak di bidang usaha properti dan real estate ini menawarkan sebanyak total 340 juta saham biasa atau senilai 6,31% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan dalam rangka IPO. Total perusahaan akan meraup dana senilai Rp 68 miliar
Secara bersamaan nantinya perusahaan juga akan menerbitkan sebanyak 340 juta waran seri I, menyertai saham baru perseroan atau total 6,74 persen dari seluruh jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri I ini sendiri diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif pemegang saham baru yang namanya tercatat di dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan nanti.
Secara perhitungan, setiap pemegangn satu saham baru perseroan, berhak mendapatkan satu waran seri I dengan setiap waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan.
Waran seri I ini merupakan efek yang diterbikan oleh perseoran untuk memberikan hak kepada pemegangnya agar dapat memesan saham biasa atas nama perseroan yang bernilai nominal Rp 20/saham dengan harga pelaksanaan Rp 250. Transaksi sendiri dapat dilakukan setelah enam bulan sejak waran diterbitkan dengan 12 bulan berikutnya akan berlaku mulai 6 Januari 2023-6 Januari 2024.
“Dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, serta dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja perseroan,” terang manajemen Saraswati Indoland Development dalam rilis resminya.
Setiap pemegang satu saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran seri I dengan setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan. Waran seri I ini efek yang diterbitkan oleh perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perseroan yang bernilai nominal Rp 20 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 250 yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak waran diterbitkan dengan 12 bulan berikutnya yang berlaku mulai 6 Januari 2023-6 Januari 2024.
“Seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham dan dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja perseroan,” tulis manajemen Saraswanti Indoland Development.