Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini relatif dalam posisi yang aman dan terjaga dengan ditandai masih terjaganya sisi permintaan-penawaran hingga stabilnya inflasi di Indonesia bila dibandingkan dengan negara lainnya.
“Dalam artian demand-supply nya tetap terjaga. Inflasi memang tertahan karena kita juga memberi subsidi banyak. Tapi ekspor dan konsumsi yang supporting ini dengan sisi supply juga responsif, kita bisa mendapatkan growth 5,4% dengan inflasi relatif stabil,” ungkap Sri, mengutip siaran persnya pada Minggu 7 Agustus 2022.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus 5,44 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal II/2022. Angka realisasi laju ekonomi tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi indonesia pada kuartal I-2022 yang sebesar 5,01 persen (yoy).Dengan demikian, hal ini menunjukkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2022 sangat baik dan membanggakan karena mampu meningkat tajam di tengah tekanan gejolak global.
Meskipun dalam posisi aman, Sri Mulyani mengingatkan indonesia untuk tetap waspada lantaran akan ada beberapa tantangan ekonomi dari global yang perlu dihadapi kedepannya.
Terdapat empat situasi yang perlu di antisipasi oleh Indonesia, yakni diantaranya :
Pertama, kebijakan negara maju. Salah satunya jika The Fed menaikkan suku bunga secara lebih agresif. Dimana, kenaikkan suku bunga yang agresif tersebut dapat menaikkan inflasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi hingga ke negara berkembang.
Kedua, konflik geopolitik, dimana tidak hanya konflik antara Ukraina dan Rusia saja, namun juga konflik yang tengah terjadi di Taiwan.
Ketiga adalah perubahan iklim, dimana salah satu dampak dari perubahan iklim dapat terlihat dari kekeringan yang melanda banyak negara di Afrika seperti Madagaskar, suhu di India yang bisa mematikan yaitu mencapai 41 derajat celcius, adanya heat wave di Eropa, dan kebakaran hutan di Australia
Tantangan terakhir adalah digital teknologi. Tantangan ini hadir seiring dengan munculnya digital currency dan cryptocurrency.
Menurut Sri Mulyani, sebagai suatu negara yang open Indonesia relatively midsize, indonesia harus lebih aware terhadap kemungkinan dinamika yang terjadi setiap saat di negara ini atau globally yang akan memberikan dampak pada indonesia.
Sri Mulyani pun berharap capaian pertumbuhan ekonomi yang sangat baik ini dapat terus terjaga di tengah risiko perekonomian dunia yang masih diselimuti ketidakpastian.