PT Bukalapak.com Tbk, salah satu perusahaan unicorn Indonesia yang bergerak di bidang perdagangan elektronik (e-commerce) dengan kode saham BUKA ini berencana akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement dalam rangka pelaksanaan program kepemilikan saham manajemen dan karyawan (Management and Employee Stock Option Program /MESOP).
Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 3 tahun 2014, disebutkan Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan adalah program penawaran kepada karyawan untuk memiliki saham atau opsi yang mengandung hak untuk memperoleh saham, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Direktur dan Corporate Secretary Bukalapak Teddy Nuryanto Oetomo mengungkapkan bahwa program tersebut akan dilaksanakan selama 30 hari bursa dengan periode pelaksanaan private placement yang akan dimulai dari 3 Oktober 2022 sampai dengan 11 November 2022.
Namun apabila terdapat hak opsi yang belum dikonversi pada periode pelaksanaan tahun 2022, maka dapat dilakukan pada jadwal periode pelaksanaan berikutnya.
Mengutip pernyataan Teddy dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (26/9/2022) disebutkan bahwa dalam private placement ini, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 5,06 miliar lembar saham baru di harga pelaksanaan Rp 783 per saham.
Harga pelaksanaan private pelacement yang ditawarkan ini dinilai lebih tinggi dari harga pasar saham BUKA bila mengacu pada pergerakan saham secara year to date yang berada di rentang harga Rp248-515 per saham.
Bahkan harga yang ditawarkan tersebut juga masih lebih tinggi di atas harga pasar saham BUKA pada penutupan perdagangan Sesi 1 kemarin Senin (26/09/2022), yang dimana saham BUKA tercatat ditutup melemah dengan turun sebesar 2,14 persen atau 6 poin ke harga Rp274 per saham dengan kapitalisasi pasar senilai Rp28,24 triliun.
Dengan jumlah saham dan nilai saham tersebut, maka private placement ini diperkirakan senilai Rp3,9 triliun.