/Konsorsium ADRO dan Total Eren Garap Proyek PLTB 70 MW Di Kalimantan Selatan
Dok. Adaro
Dok. Adaro

Konsorsium ADRO dan Total Eren Garap Proyek PLTB 70 MW Di Kalimantan Selatan

PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) melalui anak usahanya PT Adaro Power ditunjuk PLN untuk membangun proyek pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) atau tenaga angin dengan daya sebesar 70 megawatt (MW) di Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Dalam proyek tersebut, Adaro Power membentuk konsorsium bersama Total Eren S.A yang dimana keduanya memenangkan tender setelah memberikan penawaran harga listrik per kWh terendah kepada PT PLN (Persero).

Dengan demikian, konsorsium tersebut ditetapkan sebagai pemenang lelang dalam pengembangan pembangunan proyek pembangkit listrik swasta pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) Tanah laut 70 MW dengan sistem penyimpanan energi baterai 10 MW/10 MWh.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan letter of intent (LoI) yang dilakukan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Managing Director Australia & Indonesia Total Eren Kam Tung Ho, dan Direktur PT Adaro Power Mustiko Bawono serta disaksikan oleh Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir di Bali, pada Selasa, 15 November 2022.

Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir mengungkapkan bahwa Adaro terus berupaya melakukan transformasi dan tumbuh menjadi perusahaan yang lebih ramah lingkungan.

Sehingga proyek ini menunjukkan komitmen Perseroan dalam membangun Adaro yang lebih hijau melalui pilar Adaro Green yang berfokus pada pengembangan berbagai sumber energi baru terbarukan.

Selain itu, proyek ini juga menjadi tanda bisnis Adaro sudah mengarah ke EBT dan menjadi langkah bukti nyata dukungan Adaro dalam mempercepat transisi energi guna mencapai target net zero emission pada 2060.

Per September 2022, ADRO mencetak pertumbuhan laba ratusan persen. ADRO tercatat membukukan laba bersih naik sebesar 366 persen mencapai US$2,16 miliar atau setara dengan Rp33,8 triliun dari tahun sebelumnya hanya US$465,2 juta.

Pertumbuhan laba ADRO terkerek oleh pendapatan usaha yang naik 130 persen dari US$2,56 miliar menjadi US$5,9 miliar atau setara dengan Rp92,2 triliun sampai dengan akhir September 2022.

Sebagai informasi, PT. Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) adalah perusahaan pertambangan batu bara terpadu yang berbasis di Indonesia. ADRO dan anak perusahaannya bergerak dalam bidang pertambangan batubara, perdagangan batubara, jasa kontraktor penambangan, infrastruktur, logistik batubara dan kegiatan pembangkit tenaga listrik. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juli 2005.