PT Adhi Karya (Persero) Tbk, salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi dengan kode saham ADHI ini menargetkan pertumbuhan bisnis yang positif di sepanjang tahun ini.
Dari sisi kinerja keuangan, Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto menyebut bahwa pihaknya tahun ini menargetkan peningkatan perolehan pendapatan sekitar 10% sampai dengan 15% dibandingkan tahun 2022 lalu.
Peningkatan ini juga akan diikuti dengan kenaikan perolehan kontrak baru yang dimana ADHI berencana membidik kenaikan perolehan kontrak baru sebesar 10% sampai dengan 20% di sepanjang tahun ini.
Adapun perolehan kontrak baru ADHI di tahun lalu yang mencapai Rp 23,7 triliun (di luar pajak) atau tumbuh sebesar 57% dibandingkan perolehan kontrak baru di tahun 2021 yang hanya sebesar Rp 15,2 triliun.
Perolehan kontrak baru di tahun lalu ini didapatkan dari beberapa linis bisnisnya yang terdiri dari lini bisnis Engineering & Construction sebesar 88%, Properti sebesar 6%, dan sisanya berasal dari lini bisnis lainnya.
Berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru ini terdiri dari proyek Jalan dan Jembatan sebesar 38%, proyek Gedung sebesar 19%, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti perkeretaapian, SPAM dan bendungan sebesar 43%
Guna mendukung kinerja ADHI di sepanjang tahun ini, Farid menyebut bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi. Dimana dalam strategisnya tersebut, ADHI akan tetap mempertimbangkan core business dan core competencies sebagai kontraktor.
Dan terus berusaha mengedepankan inovasi bisnis dengan fokus pada pemasaran dalam negeri, khususnya di sektor infrastruktur jalan tol, proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, serta bisnis konstruksi berbasis keberlanjutan lingkungan seperti water & waste management.