Emiten kontraktor tambang PT Petrosea Tbk. (PTRO) bersama anak usahanya PT Karya Bhumi Lestari (KBL) resmi menguasai seluruh saham perusahaan tambang batu bara PT Kemilau Mulia Sakti (KMS) selaku pengendali PT Cristian Eka Pratama (CEP).
PTRO atau Petrosea berhasil menuntaskan pembelian 100 persen saham KMS dengan transaksi akuisisi mencapai US$90,56 juta atau setara Rp1,36 triliun (kurs Jisdor Rp15.026 per dolar AS).
Penuntasan transaksi pengambilan saham ini ditandai dengan penandatanganan Akta Jual Beli yang dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2023, oleh para pihak yang terlibat dalam transaksi jual-beli.
Presiden Direktur Petrosea, Romi Novan Indrawan menjelaskan bahwa transaksi tersebut merupakan bentuk realisasi diversifikasi Petrosea menjadi mine owner demi memperkuat kinerja Perusahaan serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan lainnya di masa mendatang.
Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia pada Senin (26/6), Manajemen Petrosea mengungkapkan bahwa akuisisi ini bertujuan untuk memperkuat berbagai kapabilitas yang dimiliki secara berkelanjutan, termasuk melakukan kegiatan penambangan batubara sebagai perwujudan dari rencana strategis untuk mengembangkan usaha di sektor pertambangan dan energi.
Adapun transaksi akuisisi ini juga nantinya akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan kinerja PTRO dan kelangsungan usaha, termasuk menjadikan Petrosea sebagai sustainable resource company untuk mendukung pengembangan sektor pertambangan di Indonesia.
Dengan transaksi ini, Petrosea memiliki potensi sumber pendapatan baru yang dapat digunakan sebagai pendukung kegiatan operasional dalam waktu panjang dengan didorong prospek usaha CEP yang berpotensi meningkatkan permintaan dan harga batubara sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai bagi pemegang saham PTRO ke depannya.
Sebagaimana diketahui bila melihat laporan keuangan perusahaan yang terakhir dirilis, PTRO berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan mencapai sebesar US$128,21 juta di sepanjang kuartal l/2023. Angka ini meningkat sebesar 33,84 persen dibandingkan capaian pendapatan di kuartal l/2022 yang tercatat hanya sebesar US$95,79 juta.
Selain pendapatan, PTRO juga mencatatkan pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi US$2,95 juta atau setara dengan Rp44,28 miliar. Angka ini naik sebesar 41,63 persen dari capaian laba PTRO di kuartal l/2022 yang tercatat hanya sebesar US$2,09 juta.
Pencapaian ini didukung oleh adanya peningkatan aktivitas operasional di lini bisnis Engineering, Procurement & Construction [EPC] sebesar 51,73 persen dan Kontrak Pertambangan sebesar 40,17 persen.
Sekilas informasi, PT Petrosea Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang teknik, konstruksi, pertambangan dan jasa lainnya.
Berdiri sejak tahun 1972, perusahaan ini memiliki tujuan untuk menjadi salah satu perusahaan terkemuka yang menyediakan jasa di sektor pertambangan, minyak dan gas serta infrastruktur di Asia Tenggara.