PT Esta Indonesia Tbk, Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pembibitan dan budidaya burung walet serta perdagangan besar sarang burung walet ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini tepatnya Kamis, 8 Agustus 2024.
Esta Indonesia berhasil mencatatkan (listing) perdana sahamnya di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham NEST dan menjadi perusahaan tercatat ke – 34 di BEI pada tahun ini atau 2024.
Perihal adanya pencatatan saham ini diumumkan oleh Direktur PT Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna dalam acara “Seremoni Pencatatan Perdana Saham NEST” yang disiarkan secara virtual melalui kanal youtube Indonesia Stock Exchange.
Sebelum listing saham perdananya di BEI, NEST telah melaksanakan masa penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) yang berlangsung dari 1 – 6 Agustus 2024.
Dalam IPO tersebut, NEST menetapkan harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp105 per saham dengan melepas 822.500.000 (delapan ratus dua puluh dua juta lima ratus ribu) saham atau setara 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp50 per saham.
Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, NEST berpotensi meraup dana segar dari IPO ini hingga sebesar Rp164,5 miliar.
Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini :
1. Sekitar 7,47% (tujuh koma empat tujuh persen) akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal berupa pembelian 6 (enam) bidang tanah dan bangunan yang nantinya akan dimanfaatkan oleh Perseroan sebagai rumah sarang burung walet yang berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah yang dimiliki oleh pihak afiliasi (Bpk. Hoo, Anton Siswanto selaku Direktur Utama dan Pemegang Saham Pengendali Perseroan).
2. Sekitar 18,67% (delapan belas koma enam tujuh persen) akan digunakan oleh Perseroan untuk penyetoran modal kepada Entitas Anak, yaitu PT Tunas Esta Indonesia (“PT TEI”), yang selanjutnya akan digunakan oleh PT TEI sebagai belanja modal berupa pembelian 6 (enam) bidang tanah dan bangunan yang menjadi satu kesatuan, yang mana sebuah bangunan tersebut akan digunakan sebagai kantor operasional PT TEI dan sekaligus pabrik dengan estimasi kapasitas produksi sebesar 35 (tiga puluh lima) ton per tahun dan terletak pada 1 (satu) area yang sama.
3. Dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung pertumbuhan Perseroan dimana modal kerja digunakan diantaranya untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji, pembelian alat dan bahan pendukung kegiatan operasional, serta untuk membiayai kegiatan operasional.
Adapun untuk mendukung proses IPO tersebut rupanya NEST menunjuk PT KGI Sekuritas Indonesia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek Penawaran Umum Perdana (IPO/Initial Public Offering).