/Adhi Karya (ADHI) Bidik Pertumbuhan Nilai Kontrak Baru Hingga 40% Tahun Ini
Dok. MNC Media
Dok. MNC Media

Adhi Karya (ADHI) Bidik Pertumbuhan Nilai Kontrak Baru Hingga 40% Tahun Ini

Di tahun 2025 ini, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menargetkan pertumbuhan nilai kontrak baru sebesar 30%-40% dari raihan tahun lalu.

Bila dirincikan berdasarkan lini bisnisnya, Corporate Secretary ADHI Rozi Sparta menjelaskan bahwa perolehan niilai kontrak baru di tahun ini ditargetkan masih didominasi oleh lini bisnis engineering & construction yang menyumbang kontribusi sebesar 84%.

Kemudian diikuti dengan lini bisnis property yang berkontribusi sebesar 8%, manufacture dengan kontribusi sebesar 6%, serta investment & concession dengan kontribusi sebesar 2%.

Sementara berdasarkan sisi pemberi kerja, perolehan kontrak baru ini didapatkan dari pemerintah dengan kontribusi sebesar 24%, BUMN dan BUMD dengan kontribusi sebesar 33%, Swasta dengan kontribusi sebesar 20%, Loan dengan kontribusi sebesar 15% dan sisanya berasal dari ADHI.

Seiring dengan hal tersebut, terdapat sejumlah proyek yang akan dikerjakan ADHI di tahun ini yakni proyek eksisting Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo dan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.

Kemudian ada juga beberapa proyek yang didapatkan ADHI pada tahun 2024 dan mulai dikerjakan di tahun 2025, seperti Proyek Gedung Layanan Onkologi Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang.

Guna mencapai target pertumbuhan kontrak baru di tahun ini, ADHI telah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja yakni dengan membantu mewujudkan Asta Cita Kabinet Merah Putih dalam melanjutkan pengembangan infrastruktur dan meneruskan fokus bisnis pengelolaan air dan ekonomi hijau.

Strategi ini diperkuat melalui diversifikasi proyek dengan menambah portofolio pasar dari sektor-sektor baru seperti pengelolaan limbah dan sektor enviromental lain, bisnis investasi air untuk recurring income, dan investasi jalan tol dan infrastruktur lainnya untuk tujuan feeding construction.

Sebagai informasi, ADHI mencatatkan raihan nilai kontrak baru sebesar Rp 20 triliun per Desember 2024. Perolehan tersebut meningkat dibandingkan capaian per bulan November 2024 yang hanya sebesar Rp 15,1 triliun.

Secara rinci, perolehan kontrak baru per Desember 2024 tersebut sebagian besar didapat dari pekerjaan proyek gedung yang menyumbang kontribusi sebesar 44%.

Kemudian diikuti proyek sumber daya air dengan kontribusi sebesar 22%, proyek jalan & jembatan dengan kontribusi sebesar 22%, dan sisanya merupakan proyek properti, manufaktur, & EPC.