PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), Emiten BUMN Konstruksi berkode saham ADHI ini berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp10,2 Triliun hingga Juni 2024.
Jumlah perolehan kontrak baru yang diraihnya ini terpantau mengalami peningkatan dibandingkan perolehan kontrak baru hingga akhir bulan Mei 2024 yang mencapai sebesar Rp 9,4 Triliun.
Perolehan kontrak baru ini sebagian besar didapatkan dari pekerjaan proyek gedung sebesar 50 persen. Kemudian diikuti dengan proyek sumber daya air (SDA) sebesar 32 persen dan sisanya diperoleh dari proyek seperti pembangunan jalan dan jembatan, properti, manufaktur, dan EPC (engineering, procurement & construction).
Berdasarkan lini bisnisnya, Perolehan kontrak baru ADHI tersebut didominasi oleh lini bisnisnya di sektor engineering & konstruksi yang menyumbang kontribusi sebesar 92 persen. Kemudian diikuti oleh lini properti & hospitality sebesar 3% dan lini manufaktur serta lini investasi dan konsesi yang menyumbang 5% dari total perolehan kontrak.
Adapun pada perolehan kontrak baru yang tercatat hingga paruh pertama tahun ini, terdapat sejumlah kontrak besar yang berhasil diraih ADHI seperti Pembangunan Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek Tahap II, Hunian Pekerja Konstruksi Tahap II, Gedung Istana Wakil Presiden, serta pembangunan Gedung dan Sarana Pendukung Asrama PSSI
Tambahan informasi, PT Adhi Karya (Persero) Tbk adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di dalam jasa konstruksi, pembangunan infrastruktur, properti, real estate dan EPC (engineering, procurement & construction).
Sebagai salah satu perusahaan konstruksi terbaik di Indonesia, ADHI hadir dengan bisnis yang kokoh dan memiliki cakupan pasar luas. Hal tersebut diwakili oleh empat sektor utama lini bisnis Adhi Karya, yaitu engineering & construction, property & hospitality, manufacture, serta investment & concession.