Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan sebesar 0,27 persen atau naik 19,09 poin menjadi 6.996,75 pada penutupan sesi II perdagangan Senin, 4 September 2023. IHSG terpantau bergerak pada rentang 6.974,82 sampai 7.007,80 di sepanjang sesi berlangsung.
Dalam perdagangan ini, terdapat 257 saham menguat, 277 saham melemah, dan 225 saham dalam posisi stagnan dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp10.345 triliun.
Sejumlah saham seperti BBNI, BUMI, hingga BRMS kabarnya menjadi favorit investor asing di tengah penguatan IHSG tersebut.
Berikut 5 saham yang masuk dalam daftar Net Foreign Buy (NFB) dan 5 saham Net Foreign Sell (NFS).
Net Foreign Buy (NFB)
1. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan NFB mencapai Rp407,2 miliar. Saham BBNI menguat sebesar 3 persen ke harga Rp9.450.
2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan NFB saham mencapai Rp55,1 miliar. Saham BBRI menguat sebesar 0,90 persen ke harga Rp5.625.
3. PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) dengan NFB mencapai Rp34,4 miliar. Saham BRMS menguat sebesar 3 persen ke harga Rp206.
4. PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) dengan NFB mencapai Rp30,4 miliar. Saham AKRA menguat sebesar 2,34 persen ke harga Rp1.530.
5. PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dengan NFB mencapai Rp24,3 miliar. Saham BUMI menguat sebesar 2,84 persen ke harga Rp145.
Net Foreign Sell (NFS)
1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan NFS mencapai Rp100,3 miliar. Saham BBCA berada dalam posisi stagnan di harga Rp9.225.
2. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan NFS mencapai Rp70,2 miliar. Saham TLKM menguat sebesar 0,27 persen ke harga Rp3.730.
3. PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dengan NFS mencapai Rp21,4 miliar. Saham INCO menguat sebesar 0,84 persen ke harga Rp5.975.
4. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dengan NFS mencapai Rp14,7 miliar. Saham ANTM melemah sebesar 0,26 persen ke harga Rp1.950.
5. PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dengan NFS mencapai Rp13,8 miliar. Saham ADRO menguat sebesar 2,24 persen ke harga Rp2.740.
Sebagai informasi, Net Foreign Sel terjadi ketika investor asing menarik dananya atau melakukan penjualan saham yang lebih besar dibandingkan jumlah pembeliannya. Sedangkan Net Foreign Buy terjadi ketika investor asing melakukan pembelian saham dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan jumlah penjualannya.
Oleh karena itu, Net Foreign Sel dan Net Foreign Buy menjadi salah satu cara yang digunakan untuk mengukur keyakinan investor asing terhadap pasar atau suatu saham.