Penyedia layanan infrastruktur pusat data, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) telah menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) hingga mencapai Rp 1 triliun yang mayoritas akan digunakan untuk melanjutkan ekspansi pembangunan data center pada tahun ini.
Ekspansi ini dilakukan sebagai bentuk respons perseroan atas tingginya permintaan data center di indonesia.
Apalagi, VP Market Development & Sales Strategy DCII, Abieta Billy mengungkapkan bahwa peluang pertumbuhan data center di Indonesia masih sangat besar mengingat saat ini baru tersedia 1 megawatt per kapita atau masih jauh dari ideal yang harusnya setiap per kapita memiliki 7-8 megawatt.
Oleh karena itu, perseroan kini fokus membangun gedung data center kelima yang berlokasi di pusat data center Cibitung dengan kapasitas mencapai 36 megawatt khusus untuk pelanggan yang menginginkan penempatan data center berukuran besar atau hyperscale.
Guna memuluskan rencananya tersebut, Direktur DCII Evelyn menjelaskan bahwa tahun ini perseroan menganggarkan capex sebesar Rp1 triliun yang sebagian besar dibelanjakan untuk melanjutkan ekspansi pembangunan data center.
Dengan prospek bisnis data center di Indonesia yang masih besar pada tahun ini, DCII optimis kinerja keuangan akan tumbuh positif setidaknya double digit di tahun ini meskipun tidak menyebutkan secara pasti angka pertumbuhan yang diharapkan.
Berdasakan laporan kinerja keuangan perusahaan, DCII mencatat pertumbuhan laba bersih hingga mencapai Rp514,2 miliar di tahun 2023 atau naik sebesar 40% dibandingkan dengan capaian laba bersih pada tahun 2022 lalu yang hanya sebesar Rp367,8 miliar.
Seiring dengan meningkatnya laba bersih, emiten berkode saham DCII ini juga membukukan peningkatan pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun di tahun 2023.
Jumlah pendapatan tersebut meningkat sebesar 25,09% dibandingkan dengan capaian pendapatan pada periode sama di tahun 2022 lalu yang hanya sebesar Rp1,04 triliun.
Sebagian besar pendapatan tersebut disumbang oleh jasa kolokasi sebesar Rp1,23 triliun dan sisanya sebesar Rp71,2 miliar dari pendapatan lain-lain.
Selain itu, pendapatan DCII juga didominasi oleh pelanggan pihak ketiga dengan jumlah sebesar Rp1,26 triliun. Adapun pendapatan dari pihak berelasi DCII adalah sebesar Rp 43,7 miliar.
Sebagai informasi, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) saat ini telah mengoperasikan sebanyak empat gedung data center dengan total 82 MW sebagaimana informasi yang dikutip dari laman kontan.co.id.
Bersama Salim Group, DCII sebelumnya telah meresmikan fasilitas pusat data tepi atau edge data center E1 di Ariobimo Sentral, Jakarta Selatan.
Peresmian data center tersebut merupakan wujud komitmen dan kolaborasi antara DCI Indonesia dan Salim Group dalam menyediakan layanan edge data center bagi para pelaku industri guna mendukung pertumbuhan digital ekonomi di Indonesia.
Pusat data E1 merupakan bagian dari DCI Platform yang memiliki kapasitas daya sebesar 18 megawatt (MW) dan dilengkapi sekitar 4.000 rak dalam struktur berlantai 11 dan luas gedung 30.000 m2. Gedung E1 menjadi data center tier IV pertama di pusat kota Jakarta, klasifikasi tertinggi dalam industri pusat data.