Emiten Grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) resmi menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan energi terbarukan asal Filipina, Energy Development Corporation (EDC) melalui pembentukan perusahaan patungan atau joint venture.
Kolaborasi ini dilakukan melalui entitas anak usaha masing-masing, yakni PT DSSR Daya Mas Saktit di bawah DSSA, serta PT FirstGen Geothermal Indonesia yang dimiliki EDC.
Melalui kolaborasi tersebut, kedua pihak akan berfokus pada pengembangan sekaligus pengelolaan sumber daya panas bumi dengan potensi gabungan mencapai 440 megawatt (MW).
Proyek ini akan tersebar di enam wilayah Indonesia, meliputi Jawa Barat, Flores, Jambi, Sumatera Barat, hingga Sulawesi Tengah.
Wakil Direktur DSSA, Lokita Prasetya, menegaskan bahwa kesepakatan ini bukan sekadar investasi, melainkan bentuk kolaborasi strategis mengingat EDC memiliki keahlian serta pengalaman panjang dalam mengelola energi panas bumi, yang diyakini dapat memperkuat pengembangan proyek di Indonesia.
Ia juga mengungkapkan tujuan utama dari kerja sama ini adalah memperkuat kapasitas nasional sekaligus memaksimalkan pemanfaatan potensi energi bersih yang melimpah di Tanah Air.
Langkah ini sejalan dengan strategi Pemerintah Indonesia dalam mempercepat transisi energi nasional dan mendukung target peningkatan bauran energi terbarukan dan pencapaian emisi nol bersih (net zero emission) pada tahun 2060.
Sementara itu, CEO Energy Development Corporation, Francis Giles B. Puno, menyampaikan bahwa pihaknya membawa pengalaman puluhan tahun dalam pemanfaatan panas bumi di Filipina.
Giles menilai penggabungan kapabilitas global EDC dengan kekuatan lokal DSSR tidak hanya akan menghasilkan proyek energi baru, tetapi juga menciptakan pembangunan kapasitas serta transfer pengetahuan yang berkelanjutan.
Dengan adanya sinergi ini, DSSA dan EDC optimis dapat mempercepat pengembangan energi panas bumi di Indonesia sekaligus memperkuat fondasi transisi menuju energi hijau di kawasan regional.