/Ekspansi Ratusan Gerai Tahun Ini, Midi Utama Indonesia (MIDI) Siapkan Capex Jumbo Senilai Rp. 1,6 Triliun
Dok. Lawson
Dok. Lawson

Ekspansi Ratusan Gerai Tahun Ini, Midi Utama Indonesia (MIDI) Siapkan Capex Jumbo Senilai Rp. 1,6 Triliun

PT Midi Utama Indonesia Tbk, anak usaha PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang bergerak di bidang ritel produk-produk konsumsi dengan kode saham MIDI ini telah menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,6 triliun untuk mendukung ekspansi gerai di sepanjang tahun ini atau 2023.

Dari jumlah capex tersebut, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Midi Utama Indonesia Suantopo Po menyebut sekitar Rp1 triliun diantaranya akan digunakan untuk penambahan sebanyak 200 gerai baru Alfamidi dan sisanya sekitar Rp600 miliar akan dialokasikan ke PT Lancar Wiguna Sejahtera untuk penambahan sebanyak 500 gerai baru Lawson.

Hingga Akhir Maret 2023, Midi Utama telah memiliki sebanyak 2.511 gerai yang dioperasikan atau bertambah sebanyak 148 gerai dibandingkan jumlah di akhir tahun 2022 lalu yang tercatat hanya memiliki sebanyak 2.363 gerai.

Adapun rincian dari total keseluruhan jumlah gerai yang dimiliki Midi Utama hingga akhir Maret 2023 ini tercatat didominasi oleh gerai Alfamidi dengan jumlah sebanyak 2.135 gerai. Kemudian diikuti dengan gerai Alfamidi super yang berjumlah sebanyak 45 gerai dan gerai Midi fresh dengan jumlah sebanyak 8 gerai.

Sedangkan untuk gerai convenience store Lawson yang dikelola oleh Entitas Anak PT Lancar Wiguna Sejahtera berjumlah sebanyak 323 gerai.

Meski membidik ekspansi yang cukup agresif pada tahun ini, Suantopo memperkirakan kinerja pendapatan dan laba bersih tidak akan tumbuh setinggi pada tahun 2022 lalu.

Pada kuartal l/2023, MIDI tercatat telah membukukan pendapatan bersih sebesar Rp4,04 triliun atau tumbuh sebesar 12,67 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (kuartal l/2022) yang tercatat hanya sebesar Rp3,58 triliun.

Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turut mengalami kenaikan sebesar 31,83 persen year-on-year (YoY) dari yang sebelumnya Rp89,13 miliar di kuartal l/2022 menjadi Rp117,51 miliar pada kuartal l/2023.