PT Merdeka Battery Materials Tbk, salah satu perusahaan pertambangan nikel terbesar di Indonesia dengan kode saham MBMA ini menjalin kerja sama dengan anak usaha perusahaan asal China GEM Co Ltd (GEM) dalam pembangunan pabrik pengolahan High Pressure Acid Leach (HPAL) berkapasitas 30.000 ton nikel bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) per tahun.
Dalam kerja sama ini, Manajemen MBMA menjelaskan pihaknya menggenggam porsi kepemilikan pabrik HPAL (HPAL JV) sebesar 55 persen. Sedangkan GEM menggenggam porsi kepemilikan saham sebesar 45 persen.
HPAL ini nantinya akan dibangun dan dioperasikan oleh PT ESG New Energy Material (HPAL JV Co) dengan nilai investasi sebesar US$600 juta atau setara Rp9,22 triliun (kurs jisdor Rp15.383).
Adapun pembangunan pabrik HPAL ini terbagi dalam dua tahap yakni tahap pertama akan memiliki kapasitas nameplate sebesar 20.000 ton per tahun dengan target commissioning di akhir 2024 mendatang, Sedangkan tahap kedua akan meningkatkan kapasitas menjadi 30.000 ton per tahun dengan commissioning pada pertengahan 2025.
Investasi konstruksi gabungan total untuk kedua tahap tersebut dibatasi pada US$600 juta, dengan jaminan biaya konstruksi yang disediakan oleh GEM.
HPAL akan dibangun di dalam Kawasan Industri Morowali Indonesia (IMIP) berdampingan dengan pabrik pengolahan milik GEM yaitu HPAL PT QMB New Energy Materials (QMB) yang sudah beroperasi pada pertengahan tahun 2022.
QMB juga memiliki kapasitas maksimum yang telah dirancang dari pabrik atau fasilitas yang dapat menghasilkan nikel dalam bentuk MHP sebanyak 30.000 ton per tahun.
Nantinya HPAL tersebut akan membeli dan mengolah bijih nikel laterit dengan syarat komersial dari tambang SCM milik MBMA dalam perjanjian pasokan bijih untuk jangka waktu 20 tahun yang dimulai sejak tanggal komisioning.