PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang holding, jasa konsultasi manajemen, dan pertambangan batubara melalui anak perusahaannya ini tengah memulai masa penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan periode penawaran yang berlangsung hari ini tepatnya 2 Maret hingga 6 Maret 2023.
Dikutip dari laman e-IPO, Calon emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu dengan kode saham CUAN ini menetapkan harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp 220 per saham.
Dalam prospektus yang dirilis, CUAN menawarkan sebanyak 1,69 miliar saham biasa atau setara 15,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp 200 per saham.
Dengan harga yang ditawarkan, Perseroan memiliki potensi meraup dana segar dari IPO ini sebesar Rp371,80 miliar.
Guna membantu perusahaan dalam proses IPO, CUAN menunjuk Henan Putihrai Sekuritas dan BNI Danareksa Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek Penawaran Umum Perdana (IPO / Initial Public Offering) saham ini.
Pemegang saham Petrindo Jaya Kreasi saat ini adalah Konglomerat Prajogo Pangestu yang memegang mayoritas kepemilikan saham sebesar 99,9 persen atau sekitar 9,55 miliar saham dengan nilai setara Rp1,91 triliun. Sementara sisanya di pegang oleh Agus Salim Pangestu dengan kepemilikan saham sebesar 0,001 persen atau sekitar 125.000 saham.
Berikut jadwal pelaksanaan IPO Petrindo Jaya Kreasi adalah sebagai berikut :
– Tanggal Efektif : 28 Februari 2023
– Masa Penawaran Umum : 2 – 6 Maret 2023
– Tanggal Penjatahan : 6 Maret 2023
– Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 7 Maret 2023
– Tanggal Pencatatan Saham di BEI : 8 Maret 2023
Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini :
– Sekitar 39,95% akan digunakan untuk modal kerja dan belanja modal anak perusahaannya, yaitu PT Tamtama Perkasa (TP) termasuk untuk pembangunan intermediate stockpile (ISP) dan pembelian infrastruktur pendukungnya seiring dengan meningkatnya produksi batu bara.
– Sekitar 60,05% akan digunakan tambahan modal kerja TP untuk mendukung aktivitas yang termasuk namun tidak hanya terbatas pada pembayaran kontraktor tambang, pembayaran vendor dan supplier atas pembelian bahan bakar, pemeliharaan dan perbaikan jalan angkut batu bara (jalur hauling), dan aktivitas – aktivitas lainnya yang dapat mendukung kegiatan operasional pertambangan serta menunjang aktivitas produksi batu bara.
Melansir dari laman e-IPO, PT Petrindo Jaya Kreasi merupakan perusahaan induk yang menjalankan kegiatan usaha aktivitas Perusahaan Holding (KBLI No. 64200) dengan cakupan kegiatan dari perusahaan holding (holding companies), yaitu perusahaan yang menguasai aset dari sekelompok perusahaan subsidiary dan kegiatan utamanya adalah kepemilikan kelompok tersebut.
Berdiri sejak tahun 2008, Petrindo mengoperasikan usaha pertambangan batu bara dan emas dengan dukungan berbagai anak perusahaan yang tersebar di Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat.