PT BCA Digital mampu menyalurkan kredit senilai Rp 1,4 triliun hingga Mei 2022. Fakta ini menunjukkan bahwa bank digital mampu mengambil panggungnya dan mulai mengalami pertumbuhan seiring dengan kepercayaan masyarakat mendapatkan kredit dari kelompok bank masa depan sejenis ini.
Hal ini perlu mendapat apresiasi, karena pada tahun lalu, di posisi waktu yang sama, Bank BCA Digital belum satu rupiah pun mengeluarkan pembiayaan. Melejitnya kepercayaan masyarakat untuk menggunakan layanan BCA Digital juga tidak bisa dilepaskan dari berbagai upaya dan program yang telah dijalankan.
Untuk tahun ini, Lanny Budiati, Direktur Utama BCA Digital, mengungkapkan telah mempersiapkan berbagai strategi untuk mengarungi sisa tahun 2022. Salah satu di antara strateginya adalah dengan meningkatkan kualitas costumer-based, serta menghadirkan dan mengembangkan produk-produk yang mampu menjawab kebutuhan nasabah dan masyarakat.
Fitur dan produk blu (aplikasi penunjang layanan) beserta ekosistem digitalnya perlu menjadi perhatian untuk terus dijaga dan ditingkatkan dari segi keamanan, kenyamanan serta kemudahan penggunaan nasabah dalam bertransaksi.
“Kami percaya bahwa dengan fokus prioritas tersebut akan memberikan kontribusi positif termasuk mendatangkan pendapatan bagi perkembangan BCA Digital,” ungkapnya seperti dikutip dari Kontan.co.id.
BCA Digital saat ini masih mengandalkan penyaluran kredis sebagai sumber pendapatan, akan tetapi Lanny optimis pertumbuhan dan kontribusi fee-based income akan turut meningkat sejalan dengan strategi perusahaan di tahun ini.
Lanny juga menekankan akan pentingnya membangun ekosistem digital sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi bank itu sendiri. Upaya ini telah membuahkan hasil melalui aktivitas finansial nasabah menggunakan aplikasi blu sebagai penunjang kebutuhan sehari-hari, mulai dari trasfer sampai dengan pembayaran menggunakan QRIS, billers, top up e-Money, dan juga pembayaran lainnya.