Emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$473 juta atau setara Rp7,32 triliun (kurs Jisdor Rp15.487 per dolar AS) hingga kuartal III/2023.
Manajemen ADRO dalam keterangan resminya mengungkapkan bahwa belanja modal yang diserap tersebut naik sebesar 71% dari realisasi belanja modal di periode yang sama pada tahun 2022 lalu yang sebesar US$277 juta.
Manajemen ADRO menyebut sebagian besar anggaran belanja modal tersebut digunakan untuk pembelian dan penggantian alat berat dan kapal, investasi awal pada smelter aluminium dan fasilitas pendukungnya serta investasi pada infrastruktur.
Adapun pembelian dan penggantian alat berat serta kapal ini membuat aset tetap ADRO per akhir 9 bulan 2023 mengalami peningkatan hingga mencapai sebesar US$1.667 juta atau setara dengan kenaikan 21% dari posisi akhir di periode sama pada tahun 2022.
Selain itu, ADRO juga melaporkan arus kas keluar bersih dari aktivitas pembiayaan selama sembilan bulan terakhir di tahun 2023 mengalami kenaikan sebesar 35% menjadi US$1.058 miliar, terutama karena adanya kenaikan pembayaran dividen.
Sebagaimana diketahui bahwasanya ADRO membagikan dividen tunai sejumlah $1.000 juta kepada para pemegang saham untuk tahun buku 2022.
Hingga September 2023, ADRO dan anak perusahaannya (Grup Adaro) juga dilaporkan berhasil mencetak volume penjualan sebesar 49,12 juta ton atau setara dengan kenaikan sebesar 11% dari capaian di periode sama pada tahun 2022 lalu.