PT Sariguna Primatirta Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan kode saham CLEO ini mencatatkan kenaikan penjualan menjadi Rp1,15 triliun hingga akhir kuartal III/2023.
Berdasarkan laporan keuangan, Emiten produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) milik Hermanto Tanoko ini berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp1,15 triliun atau naik sebesar 13,64% dibandingkan capaian penjualan di periode yang sama tahun lalu yang tercatat hanya sebesar Rp1,01 triliun.
Raihan penjualan CLEO tersebut didominasi oleh penjualan ke pihak berelasi sebesar Rp1,14 triliun dengan rincian penjualan botol sebesar Rp635,06 miliar, bukan botol sebesar Rp503,82 miliar dan lainnya sebesar Rp7,20 miliar. Sementara itu untuk penjualan pihak ketiga senilai Rp6,87 miliar dengan didominasi oleh penjualan bukan botol sebesar Rp6,79 miliar.
Sejalan dengan peningkatan penjualan, beban pokok CLEO juga tercatat naik hingga mencapai sebesar Rp665,07 miliar. Beban tersebut naik sebesar 7,09% dibandingkan beban pokok di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp621,04 miliar.
Selain beban pokok, CLEO juga mencatatkan kenaikan pada beban penjualan sebesar Rp146,83 miliar, beban umum sebesar Rp63,25 miliar dan beban keuangan sebesar Rp11,28 miliar.
Dari akumulasi penjualan dan beban pokok, CLEO mencatatkan kenaikan laba kotor menjadi sebesar Rp487,88 miliar atau naik sebesar 23,99% dibandingkan laba kotor di periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp393,47 miliar.
Kemudian laba periode berjalan CLEO juga tercatat meningkat mencapai sebesar Rp204,82 miliar atau naik sebesar 35,69% dari yang sebelumnya sebesar Rp150,94 miliar di kuartal III/2022.
Sementara itu untuk liabilitas, CLEO mencatatkan total kewajiban sebesar Rp506,76 miliar atau turun dibandingkan posisi Desember 2022 yang berada di angka sebesar Rp508,37 miliar.
Adapun rincian liabilitas CLEO tersebut yaitu liabilitas jangka pendek sebesar Rp238,57 miliar dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp268,19 miliar.