/IHSG dan Bursa Asia Menguat, Ini Penyebabnya
Dok. Kompas.com
Dok. Kompas.com

IHSG dan Bursa Asia Menguat, Ini Penyebabnya

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup di zona hijau dengan mengalami penguatan sebesar 1,02% atau 72,59 poin ke level 7.158,8 pada perdagangan sesi pertama hari ini tepatnya Kamis 11 Agustus 2022. Bahkan, Penguatan IHSG hari ini mengikuti kenaikan bursa saham regional Asia.

Menguatnya IHSG dan bursa saham regional Asia disebabkan reaksi pasar pasca rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang mengalami penurunan dari sebelumnya dan juga dibawah dari konsensus pasar. inflasi Amerika Serikat diketahui mengalami penurunan dari yang sebelumnya sebesar 9,1% kini menjadi 8,5% atau dibawah konsensus pasar sebesar 8,7%.

Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut laporan inflasi AS yang menunjukkan kondisi lebih baik dari perkiraan ini mendorong pelaku pasar dan investor cenderung bersikap spekulasi terhadap turunnya data inflasi AS tersebut. Hal ini dinilai memberikan ruang kebijakan moneter The Fed yang mungkin tidak begitu agresif menaikan suku bunga acuan dalam rangka menekan tingkat inflasi.

Mengutip investor.id, Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan penguatan juga dipengaruhi dari dalam negeri ditengah gejolak volatilitas harga komoditas, dimana pemerintah dalam rilisnya telah realisasikan subsidi energi hingga Juli 2022 sebesar Rp 116,2 triliun atau tumbuh 17,5% year on year (yoy). 

Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut Kepala Badan Kebijakan Fiskal menyampaikan bahwa pembayaran subsidi dan kompensasi masih akan terus berjalan hingga akhir tahun. Hal ini sebagai upaya pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus mendorong membaiknya ekonomi, sehingga anggaran APBN tentunya akan menjadi pelindung terhadap gejolak harga komoditas.

Hingga periode Juli 2022, Pilarmas Investindo Sekuritas melaporkan pendapatan negara tercatat mencapai Rp 1.551 triliun dan belanja negara sudah terealisasi sebesar Rp 1.444,8 triliun. Dengan demikian, APBN mengalami surplus sebesar Rp 106,1 triliun.

Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan ADRO buy dengan support dan resistance di level 3.100-3.280, serta PER: 4,47x dan PBV: 1,37x.

Selain itu, pihaknya juga merekomendasikan ANTM buy dengan support dan resistance di level 2.150-2.320, serta PER: 9,17x dan PBV: 2,30x