PT Ciputra Development Tbk (CTRA) berhasil mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (laba bersih) sebesar Rp 1,02 triliun di sepanjang semester I/2024.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Ciputra per 30 Juni 2024 yang dikutip dari laman Keterbukaan Informasi BEI, Capaian laba bersih tersebut meningkat sekitar 32,12 persen dibandingkan perolehan laba bersih yang diraihnya pada periode yang sama di tahun sebelumnya (Semester I/2023) yang hanya sebesar Rp 778,9 miliar.
Seiring dengan meningkatnya laba bersih, Ciputra juga meraup total pendapatan sebesar Rp 5,03 triliun di sepanjang paruh pertama tahun 2024. Angka ini tumbuh sebesar 12,71 persen dari capaian yang diraih sebelumnya yakni sebesar Rp 4,46 triliun pada Semester I/2023.
Adapun total pendapatan tersebut terdiri dari penjualan neto sebesar Rp 3,9 triliun, dan pendapatan usaha sebesar Rp 1,12 triliun.
Bila dirincikan, Raihan penjualan neto meliputi kaveling, rumah hunian, dan ruko sebesar Rp 3,57 triliun, apartemen sebesar Rp 176,1 miliar, serta kantor sebesar Rp 159,02 miliar.
Sedangkan raihan pendapatan usaha meliputi pusat niaga dan kawasan komersial Rp 381,5 miliar, pelayanan kesehatan Rp 312,2 miliar, hotel Rp 249,2 miliar, sewa kantor Rp 84,1 miliar, lapangan golf Rp 28,9 miliar, serta lain-lain Rp 73,8 miliar.
Pada semester pertama tahun ini, beban pokok penjualan dan beban langsung Ciputra tercatat sebesar Rp 2,58 triliun dengan laba kotor tercatat sebesar Rp 2,44 triliun, dan laba usaha mencapai Rp 1,58 triliun.
Sebagai informasi, PT Ciputra Development Tbk (IDX: CTRA) atau dikenal dengan nama Ciputra Group adalah salah satu perusahaan properti Indonesia terkemuka. Didirikan pada tahun 1981, pengembangan properti perumahan skala besar dan komersial adalah keahlian bisnis dan inti perusahaan.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Ciputra Development Tbk resmi mencatatkan saham perdananya dengan kode CTRA di papan utama Bursa Efek Indonesia pada 28 Maret 1994.