PT Black Diamond Resources Tbk, perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batu bara dan jasa pertambangan ini tengah menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan masa penawaran awal yang berlangsung pada 12 Agustus hingga 22 Agustus 2022.
Dikutip dari laman e-IPO, calon emiten yang akan menggunakan kode saham COAL ini menetapkan harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp 100 per saham sampai dengan Rp130 per saham.
Dalam prospektus yang dirilis, Perseroan menawarkan sebanyak 1.750.000.000 (satu miliar tujuh ratus lima puluh juta) saham baru atau setara 25,93% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Dengan harga yang ditawarkan, Perseroan memiliki potensi meraup dana segar dari IPO ini sebesar Rp 227,50 miliar.
COAL menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek Penawaran Umum Perdana (IPO / Initial Public Offering) saham ini.
Adapun jadwal pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebagai berikut :
Mengutip prospektus yang dirilis, Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini, Sekitar Rp40 Miliar akan disalurkan kepada Entitas Anak yaitu PT Dayak Membangun Pratama (DMP) untuk keperluan belanja modal dengan rincian sebagai berikut :
– Sebesar Rp 30,88 miliar akan disalurkan kepada DMP untuk membayar utang kepada kontraktor PT Heral Eranio Jaya dan CV Putra Jaya atas pekerjaan pembangunan infrastruktur jalan.
– Sebesar Rp 9,11 miliar akan digunakan untuk pembangunan mess karyawan dan workshop DMP.
Sementara untuk sisanya akan disalurkan kepada DMP untuk modal kerja antara lain untuk membayar vendors dan suppliers DMP, untuk membayar biaya para kontraktor tambang, untuk pembelian bahan bakar, untuk perbaikan dan peningkatan kualitas jalan tambang dan digunakan untuk pembelian peralatan kantor, gaji karyawan, dan lain-lain.
Sebagai informasi, COAL adalah perusahaan induk atas perusahaan pemegang izin usaha pertambangan (IUP) produksi batubara, yang melakukan aktivitas penambangan di area Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Saat ini, perseroan memiliki satu entitas anak yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan perusahaan, yakni PT Dayak Membangun Pratama. Sebagian besar kinerja COAL tercermin dari kegiatan usaha entitas anaknya tersebut. Oleh karena itu, setiap kegiatan operasional dan kinerja keuangan yang dihasilkan oleh entitas anak sangat mempengaruhi kinerja keuangan COAL. Kontribusi entitas anak sangat mempengaruhi profitabilitas karena secara konsolidasian seluruh pendapatan dari COAL dan entitas anak berasal dari pendapatan DMP sebagai entitas anak.