Emiten kontraktor pertambangan, PT Petrosea Tbk (PTRO) dikabarkan baru saja mendapatkan kontrak senilai Rp4,03 triliun dalam proyek jasa pertambangan batubara yang melibatkan PT Niaga Jasa Dunia (NJD) dan PT Bara Prima Mandiri (BPM).
Corporate Secretary PTRO Anto Broto, menyampaikan bahwa kontrak bernilai jumbo ini telah resmi ditandatangani oleh pihaknya bersama dengan PT Niaga Jasa Dunia (NJD) dan PT Bara Prima Mandiri (BPM) pada 5 November 2024 dan akan berlangsung hingga 31 Desember 2032.
Dalam kerja sama ini, BPM merupakan pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) di Barito Selatan, Kalteng, dan NJD adalah perusahaan yang mengelola tambang tersebut. Sementara PT Petrosea sendiri berperan sebagai kontraktor jasa pertambangan
Adapun lingkup pekerjaan PTRO dalam kerja sama ini meliputi pengupasan lapisan penutup dan penggalian batubara dengan target produksi lapisan penutup sebesar 135,46 juta BCM dan batubara sebanyak 7,53 juta ton.
Anto optimis kontrak baru yang diperoleh PTRO ini akan memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan PT Petrosea.
Dimana hingga kuartal ketiga tahun 2024, PTRO dilaporkan telah mencatatkan pendapatan sebesar USD509 juta atau tumbuh sebesar 21 persen jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya yakni sebesar USD419 juta.
Dengan raihan kontrak baru ini, emiten pertambangan milik Prajogo Pangestu tersebut diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi industri pertambangan di Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah.