Emiten jasa pertambangan yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO) melaporkan kinerja keuangan yang diperolehnya di sepanjang kuartal I/2025.

Dalam laporannya tersebut, PTRO mencatat pertumbuhan laba bersih hingga 464,42% dari yang sebelumnya sebesar US$ 163.000 menjadi US$ 920.000.

Namun seiring dengan meningkatnya laba bersih, perseroan justru mencatatkan penurunan tipis pada pendapatan dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

PTRO tercatat membukukan pendapatan sebesar US$ 154,22 juta pada kuartal I/2025 atau turun sebesar 1,29% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (kuartal I/2024) yakni US$ 156,25 juta.

Pendapatan yang diraih PTRO tersebut sebagian besar datang dari segmen bisnis penambangan serta konstruksi dan rekayasa yang masing-masing berkontribusi sebanyak US$ 70,04 juta dan US$ 69,12 juta.

Di sisi lain, PTRO mampu memangkas beban usaha langsung sebesar 2,01% secara tahunan atau yoy menjadi US$ 138,12 juta pada kuartal I/2025, dibandingkan periode sebelumnya yaitu US$ 140,96 juta.

Dengan begitu, PTRO mengantongi laba kotor sebanyak US$ 16,10 juta pada kuartal I/2025 atau lebih tinggi 5,30% secara tahunan atau yoy dibandingkan laba kotor perusahaan pada kuartal I/2024 yakni US$ 15,29 juta.

Selain melaporkan kinerja keuangan, PTRO juga melaporkan pencapaian total aset yang diraihnya.

PTRO membukukan total aset sebanyak US$ 1,06 miliar pada kuartal I-2025 atau naik sebesar 22,13% dibandingkan total aset emiten tersebut pada akhir tahun 2024 yakni senilai US$ 867,27 juta.

Sebagai informasi, PT Petrosea Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang teknik, konstruksi, pertambangan dan jasa lainnya.

Berdiri sejak tahun 1972, perusahaan ini memiliki tujuan untuk menjadi salah satu perusahaan terkemuka yang menyediakan jasa di sektor pertambangan, minyak dan gas serta infrastruktur di Asia Tenggara.