PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) bersiap memperkuat posisinya di sektor logistik melalui strategi ekspansi dan akuisisi, baik di dalam negeri maupun mancanegara.
Fokus perusahaan pada tahun 2025 ini diarahkan pada peluang pertumbuhan nonorganik di pasar logistik yang dinilai memiliki potensi sinergi besar dengan lini usaha yang telah dimiliki.
Direktur Utama SMDR, Bani Mulia, menyampaikan bahwa perusahaan tengah mengevaluasi berbagai peluang akuisisi, termasuk pembelian saham perusahaan logistik di kawasan Asia Tenggara hingga Eropa.
Meskipun targetnya dapat tercapai tahun ini, Bani menegaskan bahwa proses akuisisi membutuhkan waktu dan kehati-hatian.
Arah strategi akuisisi SMDR secara spesifik menyasar entitas bisnis yang masih berada dalam satu ekosistem logistik. Hal ini sejalan dengan struktur usaha SMDR yang saat ini telah memiliki sekitar 130 entitas anak, termasuk yang bergerak di bidang pergudangan, transportasi darat, hingga pelayaran.
Selain ekspansi domestik, SMDR juga mengincar pertumbuhan bisnis secara global. Saat ini, perusahaan telah memiliki kantor perwakilan di 17 negara yang sebagian besar berada di kawasan Asia Tenggara.
Ke depan, jangkauan bisnis akan diperluas ke wilayah Eropa dan Australia. Strategi ini akan ditempuh melalui akuisisi saham perusahaan yang telah memiliki pijakan pasar, guna mempercepat penetrasi.
Sementara itu untuk sektor pelayaran, SMDR saat ini belum berencana kembali masuk ke bisnis pengangkutan minyak mentah.
Meskipun situasi geopolitik di Timur Tengah membuka peluang bisnis logistik energi, perusahaan memilih untuk tetap fokus pada pengangkutan produk kimia dan gas alam cair (LNG).
Sebagai informasi, Di tengah ketegangan global yang berdampak pada sektor logistik dan pelayaran, kinerja SMDR pada semester I-2025 tetap menunjukkan performa positif.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2025, pendapatan perusahaan tumbuh sebesar 15,82% secara tahunan (year-on-year), sementara laba bersih melonjak 52,73% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Bani menyebutkan bahwa realisasi pendapatan telah melampaui proyeksi internal perusahaan, meskipun industri tengah menghadapi tantangan global.
Dalam rangka mendukung pengembangan infrastruktur, SMDR juga telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 235 juta hingga US$ 250 juta.
Dana ini akan difokuskan untuk pembangunan terminal peti kemas di Pelabuhan Patimban, yang dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2026.
Dengan langkah strategis ini, Samudera Indonesia menunjukkan komitmennya dalam memperkuat rantai logistik nasional sekaligus memperluas pengaruh bisnis di pasar internasional.