Penawaran Umum Saham Perdana/Initial Public Offering (IPO) di lantai bursa tahun ini turut diramaikan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki bisnis utama di sektor transportasi dan logistik. Terbaru PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Senin (8/8).
ELPI menyusul perusahaan sejenis seperti PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM), dan emiten logistik PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC) yang sudah melantai lebih dulu di BEI.
Kondisi ini mengundang pendapat sejumlah pihak. Abdul Azis Setyo Wibowo mengungkapkan sektor transportasi dan logistik punya kans yang cukup baik ke depannya. Menurutnya, kondisi masyarakat yang telah beraktivitas normal serta atmosfer pemulihan ekonomi turut meningkatkan aktivitas shipping pascapandemi.
“Saham dari emiten pelayaran masih menarik untuk dicermati, hal ini dikarenakan kenaikan harga komoditas yang dapat meningkatkan kinerja emiten,” tuturnya, dikutip dari Kontan.co.id, Senin (8/8).
HATM berhasil meraup dana senilai Rp305 miliar dari IPO yang digelar. Dana yang dikumpulkan dialokasikan salah satunya untuk menambah armada bulk carrier baru agar dapat memenuhi kebutuhan permintaan pasar untuk jasa angkutan yang terus meningkat. Dalam prospektusnya, HATM juga akan melebarkan lini bisnis ke komoditas batubara
Teranyar, ELPI mampu mengemas dana segar senilai Rp 222,4 miliar dari IPO. Perseroan akan menyalurkan dana yang terkumpul untuk pengembangan bisnis utama dengan nambah jumlah armada.
Selanjutnya, ELPI berhasil meraup dana segar senilai Rp 222,4 miliar. Pelayaran Nasional Ekalya berniat menggunakan sejumlah dana hasil IPO untuk mengembangkan bisnisnya dengan menambah armada baru.
Secara spesifik, 56,70% dana yang terkumpul dialokasikan untuk belanja modal dalam pengadaan kapal offshore support vessel serta reactive kapal OSV. Belanja modal akan difokuskan untuk pengembangan dan ekspansi armada dan layanan untuk kontrak baru dengan tahun pengadaan 2022 hingga 2023.
Untuk saat ini ELPI telah mengoperasikan lebih dari 100 unit dengan berbagai jenis armada, seperti: Crewboat, Anchor Handling Tug Supply vessel (AHTS), Platfortm Supply Vessels, Utility Vessel dan Specialised Vessel.
Emiten lainnya, RCCC, menurut Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo, secara prospek bisnis perseroan ini menarik untuk diperhatikan melihat saat ini kebutuhan akan transportasi dan logistik di waktu yang akan datang menjadi semakin tinggi.
“Dana IPO ini juga akan dimanfaatkan RCCC untuk menambah armada serta meningkatkan performa bisnisnya secara keseluruhan. Tentunya ini bisa menjadi pendorong bagi pertumbuhan laba bersih perusahaan dan meningkatkan kinerja perusahaan secara umum,” terang William.