PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mencatatkan kinerja positif pada paruh pertama 2025 melalui raihan pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar 13,1 hektare dari dua kawasan industri andalannya.
Proyek Subang Smartpolitan menjadi penyumbang terbesar dengan capaian 8,3 hektare, disusul oleh Suryacipta City Karawang yang menyumbang 4,8 hektare.
Meski belum menyentuh target tahunan, perusahaan menunjukkan langkah aktif untuk terus memperluas pasar.
Wakil Presiden Investor Relations & Sustainability SSIA, Erlin Budiman, mengungkapkan bahwa perusahaan dan anak usahanya saat ini tengah mengikuti sejumlah proses tender yang masih berlangsung. Ia menyebutkan bahwa hasil dari proses tersebut akan diumumkan dalam waktu mendatang.
Sebagai informasi, tarif impor Amerika Serikat terhadap produk dari Indonesia mengalami penurunan signifikan dari sebelumnya 32% menjadi 19%. Di sisi lain, Bank Indonesia juga memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%, dalam keputusan Rapat Dewan Gubernur BI pada Juli 2025.
Di tengah dinamika tersebut, SSIA tetap membidik target marketing sales yang cukup ambisius.
Menurut riset yang dirilis oleh Analis Ciptadana Sekuritas, Yasmin Soulisa, perusahaan menetapkan target prapenjualan seluas 137 hektare di sepanjang tahun ini. Dari jumlah tersebut, sekitar 120 hektare diharapkan berasal dari Subang Smartpolitan, sementara sisanya ditopang oleh kawasan industri di Karawang.
Dengan strategi ekspansi kawasan industri yang agresif serta ditunjang oleh infrastruktur pendukung yang terus berkembang, SSIA menatap sisa tahun ini dengan optimisme untuk mencapai target yang telah ditetapkan.