/Telkom (TLKM) Siapkan Investasi Senilai Rp6 Triliun Bangun Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi IKN
Dok. Telkom
Dok. Telkom

Telkom (TLKM) Siapkan Investasi Senilai Rp6 Triliun Bangun Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi IKN

PT Telkom Indonesia Tbk, salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan dengan kode saham TLKM ini telah mempersiapkan anggaran investasi senilai Rp6 triliun untuk pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur.

Vice President Network/IT Strategy Telkom, Rizal Akbar menyebut bahwa anggaran investasi yang telah disiapkan tersebut rencananya akan digunakan untuk pembangunan fiberisasi, data center, konektivitas, hingga pembangunan kota pintar di IKN Nusantara.

Namun, Rizal menjelaskan bahwa anggaran ini akan sangat bergantung pada proyek atau penugasan yang diberikan Otorita IKN dan kementerian terkait kepada Telkom.

Sekaligus sebagai upaya untuk mengantisipasi apabila nantinya perseroan mendapatkan penugasan atau memenangkan tender proyek.

Rizal menilai anggaran investasi tersebut perlu dipersiapkan lantaran pihaknya akan membidik proyek-proyek yang ditenderkan, terutama tender yang tidak menggunakan anggaran APBN seperti Data Center dengan perkiraan kebutuhan investasi mencapai Rp2 Triliun.

Sebagai informasi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia.

Pemegang saham mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 52.09%, sedangkan 47.91% sisanya dikuasai oleh publik.

Tercatat hingga september 2022, Telkom berhasil membukukan kinerja positif dengan meraih pendapatan mencapai sebesar Rp 108,87 triliun. Realisasi pendapatan yang diperoleh perseroan tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,67% secara tahunan dibanding periode yang sama tahun lalu.

Adapun laba bersih operasi yang juga mengalami peningkatan dengan kenaikan sebesar 4,3% secara tahunan atau tumbuh menjadi Rp 19,42 triliun.