/Tiga Emiten Baru Resmi Melantai di BEI Hari Ini, BLES, ISEA, GOLF

Tiga Emiten Baru Resmi Melantai di BEI Hari Ini, BLES, ISEA, GOLF

Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini mengelar Seremoni Pencatatan Perdana Saham untuk tiga emiten. Ketiga perusahaan tersebut di ialah PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES), PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA), dan PT Intra GolfLink Resorts Tbk (GOLF).

Masing-masing perusahaan tersebut akan menjadi perusahaan tercatat ke-28, 29, dan 30 di BEI pada tahun ini.

Superior Prima Sukses (BLES) menjadi perusahaan tercatat ke-28, menawarkan sebanyak 1,31 miliar saham atau sebanyak-banyaknya 15,05 persen dari total modal ditempatkan dan disetor dengan menawarkan harga perdana Rp183 per saham. Perusahaan memperoleh dana segar sebesar Rp240,42 miliar.

Bersamaan dengan IPO, perseroan juga menyetujui rencana program employee stock allocation (ESA) sebanyak 1 persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO atau sebanyak-banyaknya 13,18 juta saham.

Perihal penggunaan dana, sebesar Rp100 miliar dari dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk pembelian kendaraan colt diesel dan big dump truck. Perseroan juga akan membeli sebanyak 100 unit colt diesel double untuk pengangkutan barang jadi, seiring peningkatan penjualan produk batu bata ringan dan penambahan jangkauan area distribusi baru pabrik kelima perseroan di area banjarnegara dan peningkatan produksi di Pabrik I di Mojokerto dan Pabrik II di Lamongan. 

Sisanya, akan digunakan untuk keperluan modal kerja antara lain namun tidak terbatas seperti biaya operasional pabrik, pembayaran kepada pemasok, pembayaran kepada ekspedisi, penambahan Sumber Daya Manusia (SDM).

Selanjutnya, Indo American Seafoods (ISEA) menjadi perusahaan tercatat ke-29. Emiten tersebut menawarkan harga perdana Rp250 per saham dengan melepas sebanyak 290 juta saham ke publik atau setara 20,86 persen dari modal ditempatkan dan disetor, sehingga jumlah IPO mencapai Rp72,5 miliar.

Selain itu, ISEA juga menerbitkan sebanyak 145 juta Waran Seri I yang menyertai saham, atau setara 13,18 persen. Waran Seri I (ISEA-W) diberikan sebagai insentif bagi para pemegang saham baru perusahaan. Rasio waran adalah 2:1 yang artinya setiap pemegang 2 saham baru berhak atas 1 waran.

Perihal penggunaan dana, sebanyak 90 persen dari dana IPO akan digunakan untuk membeli bahan baku langsung. Sementara, 5 persen untuk biaya penjualan dan pemasaran, sementara 4,85 persen untuk perawatan dan utilitas, sedangkan sisanya adalah keperluan kantor.

Yang terkahir, Intra GolfLink Resorts (GOLF) menjadi perusahaan tercatat ke-30. Perusahaan ini merupakan usaha milik Darma Mangkuluhur Hutomo, putra sulung Tommy Soeharto dan Tata Cahyani. Perseroan berfokus pada kepemilikan dan pengelolaan lapangan golf.

Perseroan menawarkan sebanyak 3,10 miliar saham atau 15,02 persen dari total modal ditempatkan dan disetor dengan harga perdana Rp200 per saham. Dengan begitu, GOLF akan mengantongi dana segar sebesar Rp390 miliar.

Perihal penggunaan dana, sebesar 87,53 persen akan digunakan untuk melakukan setoran modal ke entitas anak New Kuta Golf (NKG). Secara rinci, sebesar 67,32 persen akan digunakan NKG sebagai belanja modal atau capital expenditure berupa pembangunan hotel bintang 6 ‘Luxury Boutique Hotel’ di Hole 15-The Cliff Hanger, Kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran, Bali.

Lalu, sebesar 11,22 persen akan digunakan NKG untuk pembelian lahan seluas 11.332 meter persegi yang berada di depan Luxury Boutique Hotel sebagai sarana pendukung hotel tersebut. Sekitar 3,65 persen akan digunakan untuk membangun New Kuta Golf Villa beserta fasilitas pendukungnya yang berlokasi di Pecatu Indah Resort, Jimbaran, Bali. Sebesar 5,34 persen akan digunakan untuk modal kerja atau operational expenditure (opex), namun tidak terbatas pada biaya pemasaran, biaya perawatan lapangan, serta biaya operasional lain guna mendukung kegiatan usaha NKG.

Sementara, sisanya akan digunakan untuk modal kerja, namun tidak terbatas pada biaya operasional namun tidak terbatas pada gaji karyawan, biaya perawatan dan utilitas, serta biaya untuk keperluan kantor guna mendukung kegiatan usaha perseroan.