PT Total Bangun Persada Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dengan kode saham TOTL ini mencatatkan pertumbuhan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp109,58 miliar hingga kuartal III/2023.atau meningkat sebesar 66,29% secara tahunan (YoY).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada Selasa (31/10/2023), pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh capaian pendapatan usaha yang meningkat sebesar 19,23% secara tahunan (YoY) dari posisi Rp1,74 triliun pada kuartal III/2022 menjadi Rp2,07 triliun pada kuartal III/2023.
Pendapatan yang diraih TOTL pada sembilan bulan pertama tahun ini tersebut bersumber dari jasa konstruksi dengan kontribusi pendapatan sebesar Rp2,06 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 16,02% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp1,73 triliun.
Meski pendapatan menjulang tinggi, TOTL juga mencatatkan kenaikan beban pokok sebesar 18,4% secara tahunan (YoY) menjadi Rp1,81 triliun. Hal ini berasal dari beban kontrak jasa konstruksi yang mencapai Rp1,79 triliun atau naik sebesar 18,34% secara tahunan.
Dengan capaian pendapatan dan beban tersebut, laba kotor TOTL di sepanjang kuartal III/2023 meningkat mencapai Rp263,42 miliar atau naik sebesar 25,3% secara tahunan. Namun setelah dikurangi sejumlah beban biaya, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk menjadi Rp109,58 miliar.
Selain itu, TOTL juga mencatatkan peningkatan aset sebesar 1,9% secara tahunan (YoY) menjadi Rp3,04 triliun pada kuartal III/2023.
Adapun peningkatan ini diikuti dengan kenaikan liabilitas perusahaan mencapai Rp2,03 triliun atau naik 16,46% secara tahunan dan kenaikan ekuitas mencapai Rp93,04 triliun atau naik 1,9%.
Sebagai informasi, TOTL mencatat realisasi kontrak baru hingga semester I/2023 sebesar Rp1,33 triliun yang meliputi konstruksi gedung hotel, pusat perbelanjaan, industri, mixed used dan lain-lain.
Di sepanjang tahun ini, perseroan berencana membidik nilai kontrak baru di kisaran Rp2,6 triliun. Guna mencapai target tersebut, TOTL akan berupaya menekan profit margin agar dapat bersaing dalam proses tender seiring dengan banyaknya kompetitor baik asing maupun swasta.