PT Total Bangun Persada Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi dengan kode saham TOTL ini berhasil mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp1,3 triliun hingga akhir Mei 2023.
Tercapainya perolehan nilai kontrak baru tersebut tak lepas berkat adanya tambahan nilai kontrak baru sebesar Rp700 miliar yang belum lama ini berhasil didapatkan. Namun sayangnya, Presiden Direktur TOTL Janti Komadjaja menyebut bahwa dirinya enggan untuk membeberkan detail dari kontrak tersebut.
Adapun realisasi perolehan nilai kontrak baru ini setara dengan 50 persen dari target kontrak baru TOTL di tahun 2023 yang mencapai sebesar Rp2,6 triliun.
Meskipun demikian, Janti menyebut bahwa pihaknya berencana akan melakukan peninjauan ulang pada akhir semester I/2023. Bahkan juga tidak menutup kemungkinan akan melakukan revisi target perolehan kontrak hingga akhir tahun.
Janti menyebut bahwa saat ini TOTL lebih fokus untuk menggarap proyek dari swasta lantaran adanya keterbatasan sumber daya yang hingga akhirnya harus cenderung menggarap proyek dari klien yang sudah ada.
Padahal sebenarnya, TOTL juga sudah beberapa kali mendapatkan beberapa undangan maupun ajakan untuk menggarap proyek pemerintah. Namun karena emiten konstruksi tersebut sudah lama menggarap proyek swasta sehingga akan memprioritaskan klien yang ada.
Meskipun begitu, Hal ini tidak menutup peluang bagi TOTL untuk ikut serta dalam tender proyek yang diselenggarakan oleh pemerintah. Artinya, TOTL masih akan mempertimbangkan keikutsertaannya dalam proyek pemerintah jika sudah memiliki sumber daya yang lebih kuat.
Diketahui, saat ini TOTL tengah mengikuti proses tender yang nilai kontraknya diestimasikan mencapai Rp6,5 triliun.
Adapun tender yang diikuti tersebut merupakan proyek swasta yang terdiri dari berbagai sektor diantaranya sebanyak 31 persen tender dari sektor perkantoran, sebanyak 19 persen dari hotel, sebanyak 16 persen dari bangunan multi fungsi, sebanyak 14 persen dari pusat perbelanjaan, sebanyak 10 persen dari industri, sebanyak 3 persen dari sektor apartemen, 2 persen dari edukasi, dan 5 persen dari sektor lainnya.
Sebagai informasi, PT Total Bangun Persada Tbk merupakan sebuah perusahaan konstruksi gedung yang didirikan pada 4 September 1970.
Salah satu perusahaan konstruksi terbesar swasta di Indonesia ini berkantor pusat di DKI Jakarta, Indonesia.
Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, TOTL saat ini memiliki tiga anak usaha yakni PT Total Persada Indonesia, PT Total Persada Development, dan PT Total Pola Formwork.
Melalui anak usahanya, perusahaan ini membangun fasilitas industri dan pembangkit listrik, serta mengembangkan properti.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Emiten konstruksi berkode saham TOTL ini resmi mencatatkan sahamnya melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada 25 Juli 2006.