PT United Tractors Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penyedia mesin konstruksi & alat berat terbesar di Indonesia dengan kode saham UNTR ini telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$325 juta atau sekitar Rp4,88 triliun (asumsi kurs Rp15.017/dolar AS) di sepanjang kuartal l/2023.
Jumlah realisasi belanja modal yang telah diserap ini setara dengan 27% dari total anggaran belanja modal yang disiapkan UNTR di sepanjang tahun 2023 dengan jumlah mencapai US$1,2 miliar.
Seperti diketahui bahwasanya UNTR telah mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$1,2 miliar atau setara Rp 18,04 triliun pada tahun ini.
Dimana dari total jumlah capex yang disiapkan ini, Direktur UNTR Iwan Hadiantoro menyebut sebanyak US$800-US$900 juta akan dibelanjakan untuk membeli alat-alat baru di sektor pertambangan.
Kemudian sekitar US$150 juta akan dialokasikan untuk mengembangkan lini bisnis pertambangan emas di bawah UNTR yaitu Agincourt Resources di Martabe, Sumatera Utara. Dan sisanya sekitar US$50 juta akan digunakan untuk pembiayaan mesin construction.
Selain mengalokasikan belanja modal pada tahun ini, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini rupanya juga menargetkan penjualan sebanyak 100 unit Komatsu HB365-1 atau excavator hybrid, yang mana penjualan excavator hybrid Komatsu terhitung telah mencapai 69 unit sampai Juni 2023.
Berdasarkan laporan kinerja keuangan yang terakhir dirilis perseroan, UNTR tercatat telah membukukan laba bersih sebesar Rp5,3 triliun pada kuartal I/2023. Realisasi laba bersih ini tumbuh sebesar 23 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan capaian laba bersih di periode sama pada tahun 2022 lalu yang tercatat hanya sebesar Rp4,3 triliun.
Seiring dengan pertumbuhan laba bersih ini, pendapatan bersih konsolidasian UNTR juga ikut mengalami pertumbuhan hingga mencapai Rp34,9 triliun atau naik sebesar 25 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan capaian pendapatan bersih pada periode sama di tahun 2022 lalu yang tercatat sebesar Rp27,9 triliun.