Emiten konstruksi, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menjadi salah satu BUMN Karya yang dipimpin oleh Danantara untuk turut terlibat dalam pembangunan 600 unit hunian sementara (huntara) untuk masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari beberapa sumber, Proyek kemanusiaan yang berlokasi di Jalan Raya Banda Aceh–Medan, Kecamatan Karang Baru ini merupakan bagian dari upaya percepatan penanganan pascabencana bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.
Dari total sebanyak 600 unit tersebut, sebanyak 200 unit diantaranya ditargetkan dapat diselesaikan hingga akhir tahun 2025, sementara 400 unit lainnya direncanakan rampung pada Januari 2026 mendatang.
Adapun untuk setiap unitnya, huntara dirancang dengan ukuran 4,5 meter x 4,5 meter atau memiliki luas 20,25 meter persegi.
Selain bangunan utama sebagai tempat tinggal, kawasan hunian sementara ini juga dilengkapi berbagai fasilitas umum yang dibangun secara terpisah, antara lain dapur bersama, musala, serta fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK).
Konsep pemisahan antara bangunan hunian dan fasilitas basah diterapkan untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan.
Secara keseluruhan, disiapkan 120 unit toilet dan 120 kamar mandi dengan rasio satu unit MCK untuk setiap lima unit hunian.
Lahan yang dimanfaatkan untuk pembangunan huntara memiliki luas sekitar tujuh hektare dan merupakan aset milik Perkebunan Nusantara. Karena bersifat hunian sementara, lahan tersebut telah melalui proses pembersihan dan dinyatakan siap untuk pendirian bangunan.
Dari sisi lokasi, kawasan huntara berada sekitar sembilan kilometer dari titik sungai terdekat atau titik tengah jembatan menuju lokasi, sehingga dinilai aman dari potensi banjir susulan.
Hunian sementara ini dipersiapkan sebagai tempat evakuasi bagi masyarakat terdampak banjir, khususnya warga yang rumahnya tidak memungkinkan untuk dihuni kembali dalam waktu dekat.
Untuk mendukung kenyamanan penghuni di dalamnya, berbagai fasilitas pendukung juga turut disiapkan. PT PLN (Persero) disebut akan menyediakan sambungan listrik lengkap dengan meteran secara gratis untuk seluruh unit huntara.
Sementara itu, pasokan air bersih disuplai melalui sumur bor yang dilengkapi dengan sistem penyaringan agar kualitas air layak digunakan, baik untuk kebutuhan MCK maupun aktivitas sehari-hari lainnya.
Pendanaan pembangunan huntara ini bersumber dari dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), dengan memanfaatkan lahan milik PTPN.
Apabila seluruh pembangunan rampung, kawasan huntara tersebut diharapkan mampu menampung sekitar 600 kepala keluarga atau setara dengan 2.400 hingga 3.000 jiwa.
Sebagai informasi tambahan, Hingga hari keempat pelaksanaan pekerjaan yakni pada Sabtu pagi, 27 Desember 2025, jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam proyek ini tercatat sekitar 650 orang.
Jumlah tersebut akan meningkat menjadi sekitar 850 orang pada siang hari guna mempercepat proses penyelesaian pembangunan hunian sementara bagi masyarakat terdampak banjir di Aceh Tamiang.











































