PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), salah satu perusahaan BUMN konstruksi terkemuka di Indonesia dengan kode saham WSKT ini kembali memperoleh kontrak baru dari proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kali ini, WSKT melalui unit bisnisnya Infrastructure II Division mendapatkan kontrak proyek pembangunan Jalan Feeder Distrik Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara setelah dinyatakan memenangi tender proyek tersebut dengan nilai paket pekerjaan mencapai Rp1,3 triliun.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan kontrak kerja yang dilaksanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Lingkar Sepaku, Almi Mardhani dengan Senior Vice President Infrastructure II Division Waskita Karya, Fatkhur Rozaq pada Jumat, 7 Juli 2023.
Acara penandatanganan kontrak kerja yang berlangsung di Balikpapan, Kalimantan Timur ini juga turut disaksikan langsung oleh Kepala BBPJN Kalimantan Timur, Reiza Setiawan, Satuan Kerja Pelaksanaan Pembangunan IKN 2, Armen Adekristi dan Director of Operation II Waskita Karya, Dhetik Ariyanto.
Dalam kontrak kerja tersebut, Director of Operation II Dhetik Ariyanto menjelaskan bahwa pembangunan proyek ini membutuhkan waktu selama 390 hari dan diperkirakan selesai pada bulan Agustus 2024 mendatang.
Dhetik Ariyanto dalam keterangan resminya menyebut bahwa pembangunan proyek ini nantinya akan diiringi dengan sistem modernisasi BIM (Building Information Modeling) guna mempercepat dan mempermudah Waskita dalam menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Dhetik Ariyanto menjelaskan bahwa pembangunan Jalan Feeder Distrik Kawasan Inti Pusat Pemerintahan terbagi menjadi 6 bagian jalan yang akan dikerjakan yaitu Jalan Grande, Jalan Akses Grande, Jalan Plaza Seremoni, Jalan Plaza Sipil, Jalan Distrik Bhineka dan Jalan Distrik Rumah Tapak.
Adapun saat ini sudah ada beberapa jalan yang sebagian sudah dikerjakan karena sebelumnya digunakan akses untuk keperluan logistik proyek.
Dalam pembangunan proyek jalan tersebut, Dhetik Ariyanto mengungkapkan bahwa Waskita memiliki tantangan tersendiri mengingat banyaknya proyek yang on going dikerjakan bersamaan di satu area kerja sehingga memungkinkan prosesnya bersinggungan dengan proyek lain yang dikerjakan oleh berbagai kontraktor.
Oleh sebab itu, koordinasi yang intens dengan kontraktor lain saat berjalannya pekerjaan sangat dibutuhkan untuk mengurangi hambatan yang ada.
Hal senada juga disampaikan oleh SVP Corporate Secretary Perseroan, Ermy Puspa Yunita yang dimana dirinya menyebut bahwa koordinasi saat berjalannya pekerjaan sangat diperlukan agar pekerjaan ini tidak terganggu dan tidak mengganggu pekerjaan proyek yang lain.
Proyek pembangunan Jalan Feeder Distrik Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ini akan menambah capaian nilai kontrak baru Waskita Karya di IKN
Seperti diketahui, Waskita Karya saat ini tercatat telah mengantongi enam kontrak baru dari proyek IKN dengan nilai mencapai Rp5,89 triliun.
Enam proyek IKN tersebut yaitu :
– Proyek jalan Tol IKN Ruas 5A Segment Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang senilai Rp 2,2 triliun
– Proyek pembangunan jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 senilai Rp 181,79 miliar
– Proyek gedung Sekretariat Presiden dan fasilitas gedung penunjang senilai Rp 1,35 triliun
– Proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator Paket 3 senilai Rp 789,71 miliar
– Proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator Paket 4 senilai Rp735,69 miliar
– Proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1, 2, 3 senilai Rp 638,8 miliar
Sebagai informasi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi.
Kegiatan usaha yang dijalankan Waskita Karya mencakup pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, pabrik, jembatan, bendungan, perumahan dan fasilitas industri lainnya.
Didirikan sejak 1 Januari 1961 silam, PT Waskita Karya saat ini telah menjadi salah satu BUMN terkemuka di Indonesia yang telah memainkan perannya dalam pembangunan berbagai infrastruktur negara.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), WSKT resmi mencatatkan sahamnya melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada 19 Desember 2012
Berdiri selama lebih dari 60 tahun, PT Waskita Karya telah mengembangkan usahanya dan kini memiliki 4 anak usaha yang terdiri dari PT Waskita Beton Precast Tbk, PT Waskita Karya Infrastruktur, PT Waskita Karya realty dan PT Waskita Toll Road.
PT Waskita Karya selalu berusaha mengutamakan kualitas untuk hasil yang maksimal. Hal ini dibuktikan dengan dimilikinya sertifikasi penting seperti ISO 9002:1994 sejak bulan November 1995 lalu yang menjadi bentuk pengakuan internasional terhadap manajemen mutu ISO yang dilaksanakan perusahaan.