PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi dengan kode saham WEGE ini membukukan pertumbuhan pendapatan mencapai Rp1,62 triliun di sepanjang semester I/2023.
Realisasi pendapatan ini meningkat sebesar 37,28 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari capaian pendapatan di periode sama pada tahun sebelumnya (semester I/2022) yang tercatat hanya sebesar Rp1,18 triliun.
Capaian pendapatan tersebut diperoleh dari segmen jasa konstruksi dengan kontribusi pendapatan sebesar Rp1,47 triliun, segmen industri dengan kontribusi pendapatan sebesar Rp118,01 miliar, dan segmen konsesi dengan kontribusi pendapatan sebesar Rp30,64 miliar.
Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, Beban usaha WEGE juga turut mengalami peningkatan sebesar 12,19 persen secara tahunan menjadi Rp38,93 miliar. Beban usaha ini terdiri dari beban pegawai senilai Rp31,29 miliar, beban umum senilai Rp7,45 miliar, dan beban pemasaran senilai Rp203,84 juta.
Namun meski pendapatan tumbuh, laba tahun berjalan WEGE justru mengalami penyusutan sebesar 73,1 persen yoy menjadi Rp17,56 miliar dari capaian laba di periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar Rp65,29 miliar.
Penyusutan tersebut juga diikuti dengan penurunan aset WEGE sebesar 2,21 persen menjadi Rp5,3 triliun serta penurunan liabilitas WEGE sebesar 3,81 persen menjadi Rp2,77 triliun dan Ekuitas WEGE menjadi Rp2,53 triliun pada Juni 2023.
Sekilas informasi, PT. Wijaya Karya Bagunan Gedung Tbk (WEGE) merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang berdiri pada 24 Oktober 2008 dengan usaha di bidang konstruksi bangunan gedung.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Wijaya Karya Bagunan Gedung Tbk resmi mencatatkan saham perdananya dengan kode WEGE di papan utama Bursa Efek Indonesia pada 30 November 2017.