Emiten BUMN Konstruksi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk resmi melakukan perombakan jajaran direksi dan komisaris perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Jakarta pada Selasa, 23 Desember 2025.
Dalam rapat tersebut, para pemegang saham menyetujui pengangkatan Sutrisno sebagai Komisaris Utama, menggantikan Heru Winarko.
Selain itu, pemegang saham juga menyetujui penunjukan Paulus Budi Kartiko sebagai Direktur Operasi II untuk menggantikan Dhetik Ariyanto.
Perubahan ini dilakukan guna memperkuat kepemimpinan dan memastikan kesinambungan transformasi Waskita Karya ke depan.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan bahwa penyesuaian susunan pengurus merupakan bagian dari komitmen Perseroan untuk menjaga organisasi tetap adaptif terhadap dinamika industri konstruksi serta tantangan bisnis di masa mendatang, sekaligus selaras dengan arah kebijakan pembangunan ekonomi nasional.
Dengan adanya perombakan tersebut, berikut susunan dewan direksi dan komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang terbaru :
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama: Sutrisno
- Komisaris Independen: Aqila Rahmani
- Komisaris: Ade Abdul Rochim
- Komisaris Independen: Muhammad Harrifar Syafar
- Komisaris Independen: Muhammad Abdullah Zamri
- Komisaris: Hasby Muhammad Zamri
Dewan Direksi
- Direktur Utama: Muhammad Hanugroho
- Direktur Keuangan: Wiwi Suprihatno
- Direktur Business Strategic, Portfolio, dan Human Capital: Rudi Purnomo
- Direktur Operasi I: Ari Asmoko
- Direktur Operasi II: Paulus Budi Kartiko
Manajemen WSKT menyampaikan apresiasi atas kontribusi dan dedikasi Heru Winarko dan Dhetik Ariyanto selama masa jabatan mereka, yang dinilai telah berperan dalam menjaga kinerja dan keberlangsungan Perseroan sebagai salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia.
Kehadiran jajaran pengurus baru ini diyakini mampu memberikan nilai tambah bagi strategi bisnis Waskita Karya.
Sebagai informasi, Waskita Karya saat ini tengah memfokuskan langkahnya pada pemulihan kinerja melalui implementasi skema restrukturisasi di sepanjang 2025,, seiring dengan efektifnya perjanjian Master Restructuring Agreement (MRA) sejak Oktober 2024.
Selain itu, Perseroan juga tengah berupaya menjaga stabilitas kinerja keuangan dan kesinambungan usaha selama masa restrukturisasi, dengan tetap berpegang pada strategi kembali ke bisnis inti sebagai kontraktor murni.
Upaya tersebut dilakukan melalui optimalisasi bisnis, penguatan pemanfaatan inovasi dan teknologi, serta penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini usaha.
Tak hanya itu, Waskita Karya juga terus meningkatkan kualitas proyek dengan menempatkan aspek keselamatan kerja dan manajemen risiko sebagai prioritas. Pendekatan ini diharapkan mampu menghasilkan karya konstruksi yang memberikan nilai tambah sekaligus menjawab kebutuhan para pemangku kepentingan.
Adapun proyek yang digarap Waskita saat ini disebut masih terus bertambah. Perseroan saat ini telah mengantongi sejumlah kontrak proyek strategis di berbagai sektor.
Di bidang pendidikan, Waskita mengerjakan proyek Sekolah Rakyat di Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Aceh, dan Sumatra Selatan.
Di sektor sumber daya air, Perseroan menangani proyek optimalisasi lahan irigasi di Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Nusa Tenggara Timur.
Di sektor kesehatan, proyek yang tengah digarap antara lain pembangunan RSUD Tuan Besar Syarif Idrus di Kubu Raya, Kalimantan Barat, serta RSUD Akhmad Berahim di Tana Tidung, Kalimantan Utara.
Selain itu, Waskita Karya juga terlibat dalam sejumlah proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN), termasuk pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif, peningkatan Jalan Paket D di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B–1C, serta pembangunan Gedung dan Kawasan Lembaga DPR, dengan total nilai kontrak baru di IKN mencapai lebih dari Rp4,1 triliun.
Berbagai proyek tersebut menegaskan komitmen Waskita Karya untuk terus berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur nasional. Dengan pengalaman lebih dari 65 tahun, Perseroan berupaya membangun ekosistem bisnis konstruksi yang berkelanjutan dan berdaya saing.








































