/Gandeng IMAS, Merek Mobil Asal Perancis Citroen Kembali Jajaki Pasar Indonesia
Dok. Indomobil
Dok. Indomobil

Gandeng IMAS, Merek Mobil Asal Perancis Citroen Kembali Jajaki Pasar Indonesia

PT Indomobil Sukses Internasional Tbk atau Indomobil Grup, Salah satu perusahaan otomotif terbesar dan terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang ritel, layanan purna jual dan pembiayaan kendaraan bermotor dengan kode saham IMAS ini resmi menggandeng Automobiles Citroën untuk menghadirkan kembali brand mobil Citroen ke pasar otomotif Indonesia melalui prosesi pengenalan perdana di Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2022 kemarin.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kemitraan pada 20 April 2021 yang menunjuk Indomobil sebagai distributor tunggal merek Citroen di Indonesia, termasuk rencana memperkenalkan mobil-mobil Citroën di Indonesia mulai tahun 2023 mendatang.

Head of Business Development Indomobil Group, Andrew Nasuri pun menjelaskan alasan perusahaan menggandeng Automobiles Citroën kembali memasarkan produknya ke Indonesia dan melepas perusahaan otomotif Prancis lainnya seperti Renault, dari kemitraannya.

Menurut Andrew, Citroën memiliki sejarah panjang di dunia otomotif serta mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi dan permintaan pasar yang dinamis.

Andrew meanalogikan perubahan tersebut seperti penggunaan telepon genggam yang dimana awalnya hanya sebagai alat komunikasi, kini akhirnya berkembang menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat dalam kesehariannya.

Sebagai pabrikan otomotif yang telah melalui banyak perubahan dari waktu ke waktu mengikuti perkembangan zaman, Andrew menilai perubahan di tengah masyarakat merupakan hal yang penting.

Sebagai contoh perubahan tersebut yakni perkembangan mobil listrik saat ini yang dimana Indonesia menjadi salah satu pasar yang tumbuh cepat.

Mengenai pemanfaatan fasilitas manufaktur Indomobil Group di Indonesia, Andrew menyebut masih diperlukan studi lanjutan terkait hal tersebut. Mengingat, regulasi pemerintah Indonesia yang mengharuskan adanya komponen lokal di dalam rakitan kendaraan tak dapat dihindari.

Apalagi, Industri manufaktur di Indonesia diketahui menunjukkan pertumbuhan yang cepat. Sehingga andrew menyebut pihaknya akan bekerja sama dengan Citroën untuk studi lebih lanjut seperti apa nanti ke depannya.

Pasar otomotif di Indonesia diprediksi akan memiliki prospek yang cerah di tahun-tahun mendatang. Sehingga melalui kemitraan strategis ini, Citroën sebagai produsen mobil Eropa akan menawarkan kendaraan yang lebih stylish dan berkualitas tinggi yang akan meramaikan pasar otomotif di Indonesia.

Dengan menggandeng Indomobil Group, Citroën akan didukung oleh jangkauan luas Indomobil melalui jaringan diler resmi dan bengkel servisnya.

Dan yang tak kalah penting, Indomobil juga memiliki pengalaman dan keahlian yang mendalam dalam mengembangkan merek dengan strategi jangka panjang yang sukses. Hal itu terbukti dari banyaknya merk-merk terkenal dengan reputasi internasional yang dipegang perseroan melalui anak – anak usahanya seperti Audi, Datsun, Foton, Hino, lnfiniti, John Deere, Kalmar, Manitou, Nissan, Renault, Renault Trucks, SDLG, Suzuki, Volkswagen, Volvo Bus, Volvo Construction Equipment, Volvo Trucks dan Zoomlion.

Setelah lama pergi dari Tanah Air sejak tahun 1990-an silam, Citroen sebagai produsen otomotif asal Prancis yang sempat bersinar di Indonesia pada era 1960 sampai 1990-an ini akan terjun kembali ke pasar otomotif Indonesia dengan memboyong tiga mobil miliknya.

Dari ketiga mobil tersebut, salah satu diantaranya dikabarkan siap ramaikan pasar otomotif mulai tahun depan yakni Citroen C3, SUV atau mobil sport yang digadang gadang akan diandalkan menjadi pesaing baru untuk menantang rivalnya yang lebih dulu berkecimpung seperti Toyota Raize dan Daihatsu Rocky.

Citroen merupakan merek mobil asal Perancis yang didirikan pada tahun 1919. Peluncuran produk perdananya yang terjadi pada 1949 melalui 2 CV dengan ciri khas tersendiri berbeda dengan kendaraan lainnya yang sejenis.

Seiring berjalannya waktu, merk mobil ini mulai dikenal dengan kenyamanan dan desain uniknya yang memperlihat separuh ban belakang tertutup bodi. Sehingga kala itu pabrikan langsung mendapatkan hati di masyarakat luas hingga bertahan sampai sekarang.

Namun, dikarenakan pasar Indonesia yang begitu kompetitif dengan penetrasi besar-besaran pabrikan otomotif asal Jepang seperti Toyota dan Honda, Citroen terpaksa mundur karena tak dapat ‘kue pasar’ pada awal 1990-an.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Pergerakan saham IMAS pada perdagangan saham yang berlangsung hingga siang hari ini terpantau mengalami penguatan sebesar 1,22% atau naik 10 poin ke level 830 per saham.