Enam emiten baru resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini tepatnya Selasa, 8 November 2022. Dengan demikian, Keenam emiten baru ini resmi menjadi perusahaan tercatat masing-masing ke-45, 46, 47, 48, 49 dan 50 di pasar modal indonesia pada tahun 2022.
Dari keenam emiten baru tersebut, sebanyak lima emiten diantaranya mencatatkan saham di papan utama dan satu emiten lainnya di papan pengembangan.
Hal ini diumumkan oleh Direktur PT Bursa Efek Indonesia Sunandar dalam acara “Seremoni Pencatatan Perdana Saham PRAY, OMED, BELI, BSBK, CBUT & MKTR” yang disiarkan secara virtual melalui kanal youtube Indonesia Stock Exchange pada Hari ini, 8 November 2022.
Adapun keenam emiten baru yang resmi listing perdana hari ini yakni adalah sebagai berikut :
1. PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk. (PRAY)
Perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan ini menetapkan harga final sebesar Rp900 per saham dengan melepas sebanyak-banyaknya 302,2 juta saham dalam masa penawaran umum (offering) yang telah berlangsung dari 1 November hingga 4 November 2022. Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, PRAY memiliki potensi meraup dana segar dari IPO sebesar Rp272 Miliar.
2. PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED)
Perusahaan yang bergerak di bidang alat kesehatan ini menetapkan harga final sebesar Rp204 per saham dengan menawarkan sebanyak 4,05 miliar saham dalam masa penawaran umum (offering) yang telah berlangsung dari 2 November hingga 4 November 2022. Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, OMED memiliki potensi meraup dana segar dari IPO sebesar Rp828 Miliar.
3. PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli.
Perusahaan yang bergerak di bidang ritel online (B2B, B2C, B2B2C) dan mengelola platform e-commerce ini menetapkan harga final sebesar Rp450 per saham dengan menawarkan sebanyak 17,7 miliar saham dalam masa penawaran umum (offering) yang telah berlangsung dari 2 November hingga 4 November 2022. Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, BELI memiliki potensi meraup dana segar dari IPO sebesar Rp7,99 Triliun.
4. PT Wulandari Bangun Laksana Tbk. (BSBK)
Perusahaan yang bergerak di bidang properti dan real estate ini menetapkan harga final sebesar Rp100 per saham dengan menawarkan sebanyak 2,75 miliar saham dalam masa penawaran umum (offering) yang telah berlangsung dari 2 November hingga 4 November 2022. Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, BSBK memiliki potensi meraup dana segar dari IPO sebesar Rp275 Miliar.
5. PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT)
Perusahaan yang bergerak di bidang usaha industri hilirisasi kelapa sawit ini menetapkan harga final sebesar Rp690 per saham dengan menawarkan sebanyak 625 juta saham dalam masa penawaran umum (offering) yang telah berlangsung dari 2 November hingga 4 November 2022. Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, CBUT memiliki potensi meraup dana segar dari IPO sebesar Rp431,25 Miliar.
6. PT Methobi Karyatama Raya Tbk. (MKTR)
Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit ini menetapkan harga final sebesar Rp120 per saham dengan menawarkan sebanyak 2,5 miliar saham dalam masa penawaran umum (offering) yang telah berlangsung dari 1 November hingga 4 November 2022. Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, MKTR memiliki potensi meraup dana segar dari IPO sebesar Rp300 Miliar.
Hadirnya enam perusahaan pendatang baru ini akan menambah total emiten baru sepanjang tahun 2022 menjadi 50 perusahaan. Dengan demikian, total perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia meningkat menjadi 816 emiten.
Sunandar berharap sebagian perusahaan tercatat dapat merealisasikan prosit yang telah dihimpun agar menjadi semakin maju, transparan dan akuntabel atas operasional perusahaan