Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan pencapaian cemerlang yang diperoleh perusahaan-perusahan BUMN di tahun 2022 lalu.
Dalam laporan unaudited, laba bersih perusahaan BUMN secara konsolidasi naik dua kali lipat lebih menjadi Rp303,7 triliun pada sepanjang tahun 2022 lalu.
Realisasi laba bersih konsolidasi BUMN ini meningkat sekitar 143 persen atau naik Rp179 triliun dari realisasi pencapaian laba bersih konsolidasi di tahun 2021 lalu yang hanya sebesar Rp125 triliun.
Dari perolehan laba bersih konsolidasi di tahun 2022 lalu ini, kontribusi terbesar laba bersih konsolidasi BUMN berasal dari sektor perbankan.
Dimana dalam sektor perbankan, terdapat bank BUMN dengan laba bersih terbesar yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan laba bersih diatas Rp50 triliun yakni Rp51,4 triliun. Kemudian disusul oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan laba bersih diatas Rp40 triliun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dengan laba bersih diatas Rp18 triliun dan terakhir PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) dengan laba bersih diatas Rp3 triliun.
Selain sektor perbankan, kinerja keuangan yang positif juga terlihat di sektor jasa infrastruktur seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), dan PT Brantas Abipraya (Persero).
Adapun dua perusahaan BUMN lainnya yang juga memberikan kontribusi dalam pencapaian laba bersih konsolidasi yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dengan laba bersih diatas Rp 2 triliun.