PT Petrosea Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dengan kode saham PTRO ini kabarnya mendapatkan suntikan dana dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan nilai mencapai Rp1,45 triliun untuk melakukan akuisisi dan ekspansi pada tahun ini atau 2023.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian fasilitas kredit atau Senior Secured Term Loan Facility Agreement yang dilakukan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku Mandatory Lead Arranger dan Bookrunner pada 21 Maret 2023 lalu.
Sekretaris Perusahaan PTRO Anto Broto menjelaskan bahwa fasilitas pendanaan yang diperoleh tersebut rencananya akan digunakan untuk membiayai pengembangan usaha melalui akuisisi dan investasi aset tambang, serta memperkuat modal kerja PTRO.
Sebelumnya, Anto menyebut bahwa senior secured term loan facility agreement terdiri dari komitmen fasilitas pinjaman berjangka dalam mata uang Dolar AS dengan jumlah mencapai US$91,5 juta dan dalam mata uang rupiah dengan jumlah mencapai Rp1,45 triliun.
Seperti diketahui, PTRO saat ini tengah gencar melakukan diversifikasi bisnisnya. Bahkan pada Februari lalu, Presiden Direktur Petrosea Romi Novan Indrawan menyebut bahwa PTRO telah mencapai milestone penting dalam implementasi strategi diversifikasi perusahaan ke sektor emas
Adapun milestone penting tersebut yaitu PTRO berhasil memfasilitasi produksi emas ore bullion pertama kalinya di proyek tailing management untuk PT Santana Rekso Nindhana yang berlokasi di tambang emas milik PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.
Dimana dalam proyek ini, Direktur PTRO Romi Nivan Indrawan menyebut scope of work atau ruang lingkup pekerjaan PTRO meliputi pembangunan, perawatan dan pengelolaan pabrik pengolahan tailing untuk menghasilkan emas.
Menurut Indrawan, pencapaian ini merupakan wujud nyata dari diversifikasi usaha perusahaan ke sektor emas.
Potensi untuk melakukan ekspansi ini didukung oleh adanya kinerja solid yang diraihnya pada tahun 2022 dengan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$40,92 juta atau Rp638,08 miliar di sepanjang tahun 2022.
Berdasarkan laporan keuangan 2022, Petrosea mencatatkan total pendapatan sebesar US$476,31 juta atau setara Rp7,42 triliun (kurs Jisdor Rp15.592 per dolar AS).
Pendapatan ini meningkat 14,57 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar US$415,73 juta. Pendapatan Petrosea tersebut tercatat ditopang oleh pendapatan penambangan yang meningkat sebesar 13,75 persen menjadi US$340,03 juta di akhir 2022, dari yang sebelumnya senilai US$298,29 juta secara tahunan atau year on year (yoy).
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Daniel Widjaja dan Yosua Zisokhi meyakini bahwa PTRO memiliki potensi pertumbuhan yang besar dengan didukung oleh stabilnya kinerja operasional dan struktur keuangan yang solid serta strategi perusahaan dalam melakukan diversifikasi ke produk yang lebih menjanjikan
Sebagai informasi, PT Petrosea Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang teknik, konstruksi, pertambangan dan jasa lainnya.
Berdiri sejak tahun 1972, perusahaan ini memiliki tujuan untuk menjadi salah satu perusahaan terkemuka yang menyediakan jasa di sektor pertambangan, minyak dan gas serta infrastruktur di Asia Tenggara.