/Alokasi Subsidi Rumah Rakyat Meningkat, Emiten Properti Siap Tumbuh Lebih Agresif
Dok. ANTARA FOTO
Dok. ANTARA FOTO

Alokasi Subsidi Rumah Rakyat Meningkat, Emiten Properti Siap Tumbuh Lebih Agresif

Pemerintah meningkatkan alokasi anggaran subsidi untuk perumahan rakyat pada APBN 2023 sebesar 17,5 persen dari yang sebelumnya sebesar Rp29,1 Triliun pada tahun lalu menjadi Rp34,2 Triliun. Peningkatan anggaran subsidi ini dapat menjadi katalis positif yang mampu mendorong kinerja saham dalam indeks properti.

Hal yang sama juga turut disampaikan oleh Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta yang menyebut bahwa peningkatan anggaran subsidi MBR dan FLPP pada APBN 2023 akan menjadi pendorong kinerja IDX PROPERTY.

Pada perdagangan Kamis (18/8/2022), Indeks saham sektor properti yang berisi 12 emiten properti berkapitalisasi pasar besar tercatat mengalami penurunan sebesar 1,55 poin atau 0,22 persen menjadi 720,27 dari yang sebelumnya sebesar 721,82. Sepanjang hari ini tepatnya Jumat 19 Agustus 2022, Indeks saham sektor properti terpantau bergerak pada kisaran 718,57 – 724,85.

Investor saat ini masih menunggu pertumbuhan sektor properti yang lebih optimal. Dengan demikian, perlu adanya pemulihan sektor properti yang dinilai dapat diwujudkan setelah memanfaatkan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional, dan mempertahankannya pada 5 persen pada tahun 2023.

“Jadi, semestinya tingkat konsumsi bisa berpotensi meningkat dan kalau misalkan konsumsi bisa dialihkan ke sektor properti, ada stimulus berupa peningkatan subsidi maka semestinya sektor properti akan menunjukkan kinerja pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.

Dengan adanya penambahan anggaran rumah subsidi ini, sektor properti akan menyambut positif program subsidi tersebut lantaran berpeluang mendorong kinerja marketing sales.

Namun tidak hanya sektor properti yang turut diuntungkan dengan adanya penambahan anggaran rumah subsidi ini, sektor perbankan yang mendukung kredit properti juga akan diuntungkan karena akan ada peningkatan pertumbuhan kredit selama NPL bisa dijaga seminimum mungkin.

Dengan demikian, Nafan menjelaskan bahwa program subsidi rumah ini merupakan kebijakan yang tepat sasaran untuk meningkatkan pertumbuhan di sektor properti tanah air.

Selagi ada ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk normalisasi kebijakan atau adjustment 7DRR, jika kestabilan inflasi masih terjaga serta suku bunga di Tanah Air masih relatif rendah dan BI tidak agresif seharusnya sektor properti dinilai bisa tumbuh lebih tinggi lagi.

Adapun, emiten yang bisa mendorong pergerakan IDX PROPERTY adalah emiten yang berkapitalisasi besar seperti BSDE, CTRA, SMRA, PWON.