Emiten komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) tercatat telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp295 miliar di sepanjang semester I/2024.
Direktur Astra Otoparts Sophie Handili melaporkan bahwa jumlah capex yang terealisasi tersebut setara dengan 59% dari total capex yang dianggarkan pada tahun ini yang mencapai sebesar Rp500 miliar.
Adapun realisasi belanja modal tersebut sebagian besar digunakan untuk capex rutin seperti capability, automation, maupun digitalisation yang sedang dikembangkan.
Selain telah merealisasikan capex untuk tahun ini, Perseroan juga melaporkan kinerja keuangannya.
Laba bersih AUTO melejit sebesar 26,48% secara tahunan atau year-on-year (YoY) menjadi Rp1,01 triliun dibandingkan capaian laba bersih yang diraihnya pada sepanjang semester I/2023 yang tercatat hanya sebesar Rp801,55 miliar.
Kemudian dari sisi pendapatan, AUTO mencatat adanya penurunan tipis sebesar 2% menjadi Rp9,19 triliun atau lebih rendah dibandingkan capaian pendapatan yang diraihnya pada semester I/2023 yang mencapai sebesar Rp9,38 triliun.
Adapun bila dilihat berdasarkan segmen, pendapatan AUTO tersebut ditopang dari bisnis manufaktur komponen otomotif sebesar Rp5,25 triliun, kemudiaan diikuti segmen perdagangan sebesar Rp4,66 triliun. (pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp731,06 miliar).
Di samping meraih keuntungan dari operasional, Perseroan di sepanjang paruh pertama tahun ini juga telah membukukan keuntungan atas penjualan tanah dan bangunan yang sudah tidak digunakan untuk kegiatan manufaktur.
Tanpa memperhitungkan keuntungan dari penjualan tanah dan bangunan tersebut, AUTO berhasil membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp860 miliar pada semester I/2024.
Angka ini tumbuh sebesar 6,8% dari perolehan laba bersih konsolidasian yang diraih pada semester I/2023 yang hanya sebesar Rp800 miliar.
Selain dari penjualan tanah, keuntungan juga datang dari penjualan pihak ketiga lokal AUTO yang naik hingga menjadi Rp5,59 triliun. Sedangkan penjualan ekspor juga naik menjadi Rp819,01 miliar dibandingkan penjualan ekspor di semester I/2023 yang hanya sebesar Rp530,8 miliar.
Direktur Astra Otoparts Sophie Handili menjelaskan bahwa kenaikan penjualan ekspor ini terjadi seiring dengan kenaikan permintaan dari negara tujuan ekspor.