PT Pertamina (Persero) membeberkan rencana anak usahanya yang kabarnya akan menggelar penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada semester satu tahun ini.
Adapun kedua anak usaha yang dimaksud tersebut yaitu PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memastikan bahwa PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan terlebih dahulu melakukan IPO yang rencananya akan berlangsung pada bulan ini tepatnya Februari 2023.
Dan kemudian dilanjutkan dengan IPO PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang rencananya akan digelar pada paruh pertama tahun ini.
Bos pertamina Nicke menyebut bahwa rencana IPO dari kedua anak usahanya ini bertujuan untuk menghimpun dana murah dari masyarakat agar dapat mengakses pasar yang lebih luas di masa yang akan datang.
Sebelumnya, rencana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) di kuartal I/2023 ini sempat terjadi penundaan dari target awal yang diharapkan bisa selesai pada tahun 2022 lalu karena adanya sentimen kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve yang membuat pasar ekuitas terutama di emerging market seperti Indonesia cukup terganggu.
Sebagai informasi, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) merupakan salah satu perusahaan PT Pertamina Power Indonesia yang bersinergi dengan sesama entitas di bawah naungan PT Pertamina (Persero).
Didirikan pada tahun 2006, PGE menjadi salah satu perusahaan energi panas bumi terbesar di dunia berdasarkan total kapasitas terpasang. Adapun total kapasitas terpasang saat ini sebesar 672 megawatt dan ditargetkan adanya penambahan kapasitas sebesar 600 megawatt dalam 5 tahun ke depan.