Aksi korporasi melalui penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) saat ini masih terpantau terus beranjut melihat masih tingginya minat perusahaan dalam penggalangan dana di pasar modal.
Hal ini terlihat dari masih panjangnya antrean perusahaan yang ingin menggelar penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 42 perusahaan yang saat ini berada dalam antrean atau pipeline penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering atau IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan data pipeline BEI per 15 September 2023, sebanyak 8 perusahaan diantaranya memiliki aset jumbo atau di atas Rp250 miliar.
Kemudian sebanyak 18 perusahaan memiliki dengan aset skala menengah yaitu di antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.
Dan sisanya sebanyak 3 perusahaan memiliki aset skala kecil atau di bawah Rp50 miliar
Berikut daftar 29 perusahaan yang masuk dalam pipeline IPO berdasarkan rincian sektornya :
5 Perusahaan dari sektor basic materials
3 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals
6 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals
2 Perusahaan dari sektor energy
0 Perusahaan dari sektor financials
2 Perusahaan dari sektor healthcare
2 Perusahaan dari sektor industrials
3 Perusahaan dari sektor infrastructures
1 Perusahaan dari sektor properties & real estate
3 Perusahaan dari sektor teknologi
2 Perusahaan dari sektor transportation & logistic
Hingga 15 September 2023, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna melaporkan ada 66 perusahaan telah resmi mencatatkan saham perdananya di BEI hingga Jumat (15/9/2023), dengan penggalangan dana yang mencapai Rp49,4 triliun.
Hal ini menandakan bahwa pencatatan emiten baru pada tahun ini berpotensi mencapai 95 perusahaan jika 29 perusahaan di atas berhasil melaksanakan IPO tahun ini.